Berita Palangkaraya
Perhimpunan Teropong dan WWF Dorong Transisi Energi Berkeadilan di Kalimantan Tengah
Perhimpunan Teropong, bersama WWF Indonesia dan Auriga meningkatkan pemahaman tentang transisi energi yang berkelanjutan di Kalteng
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang transisi energi, mengidentifikasi faktor-faktor kunci, dan membangun ruang dialog yang efektif.
Perhimpunan Teropong, bersama WWF Indonesia dan Auriga, menggelar seminar untuk memperkuat peran masyarakat sipil (CSO), dalam mencapai transisi energi berkeadilan di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menghasilkan peta aktor dan rekomendasi konkret untuk mendukung transisi energi yang berkelanjutan di Kalteng.
"Seminar ini difokuskan pada pertukaran informasi, data, dan pengalaman terkait energi dan transisi energi di Kalteng," ujar Ketua Perhimpunan Teropong, Azharuddin, Kamis (27/2/2025).
Para peserta, yang terdiri dari perwakilan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OKP/Ormas), LSM, akademisi, dan mahasiswa, akan berdiskusi untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang transisi energi di wilayah tersebut.
Metode yang digunakan meliputi presentasi materi, panel diskusi, dan penyusunan deklarasi atau rekomendasi bersama.
"Pada seminar ini kami juga turut menghadirkan narasumber dari Dinas ESDM Provinsi Kalteng, WWF Indonesia, dan akademisi," imbuhnya.
Mereka akan memaparkan gambaran situasi terkini, tantangan, dan peluang transisi energi di Kalteng.
Sesi panel diskusi akan memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan narasumber, mengajukan pertanyaan, dan berbagi perspektif.
Hal ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang isu transisi energi di Kalteng.
Sementara itu, Climate and Energy Analyst WWF Indonesia, Rafi Aquary menekankan bahwa transisi energi masih merupakan isu baru di Kalteng.
Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian semua pihak terhadap pentingnya transisi energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
"WWF Indonesia mendorong mitra-mitra untuk mendukung transisi energi yang tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga meminimalkan dampak negatif," katanya.
Melalui metode presentasi, diskusi panel, dan penyusunan deklarasi, seminar ini bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan bersama antar peserta.
Deklarasi atau rekomendasi yang dihasilkan akan menjadi landasan untuk langkah-langkah konkret dalam mendukung transisi energi yang berkeadilan di Kalteng.
Hasil seminar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting bagi upaya pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan di Kalimantan Tengah.
"Seminar ini merupakan langkah awal yang penting dalam mendorong transisi energi yang berkelanjutan dan berkeadilan di Kalimantan Tengah," bebernya.
Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan tercipta sinergi dan kolaborasi yang efektif dalam mencapai tujuan tersebut.
"Keberhasilan transisi energi di Kalteng akan bergantung pada komitmen dan kerja sama semua pihak yang terlibat," pungkasnya.
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.