Berita Palangkaraya

Pemerintah Gelontorkan Rp 5,1 Triliun untuk Tahap Awal Cetak Sawah di Kalimantan Tengah

Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo ungkap pemerintah anggarakan biaya cetak sawah di Kalteng mencapai Rp 5.1 triliun yang akan segera dilaksanakan

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
tribunkalteng.co.id/elhami
Ilustrasi, pemerintah gelentorkan Rp 5,1 triliun untuk cetak sawah di Kalteng tahap awal. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5,1 triliun untuk tahap awal program cetak sawah di Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, saat pelantikan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD Kalteng, Senin (20/1/2025). 

"Untuk cetak sawah 150 ribu hektare program 2025 ada Rp 5,1 triliun, ini sedang disiapkan dan dilaksanakan segera," kata Edy. 

Dia melanjutkan,  program cetak sawah 150 ribu hektare itu tersebar di 10 kabupaten/kota di Kalteng, mencakup Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Kapuas, Katingan, Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Pulang Pisau, dan Seruyan. 

Sampai saat ini, belum ada kepastian kapan tepatnya program tersebut dimulai. Namun, Edy menjelaskan, program tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan serentak di 10 kabupaten/kota. 

Saat ini, kata Edy, sambil menunggu program tersebut dijalankan, pihaknya juga menunggu alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah pusat. 

Selain itu, anggaran untuk program cetak sawah tersebut juga sudah dikirim ke Pemprov Kalteng secara bertahap. 

"Secara bertahap dikirim, sifat anggaran ini kan yang sudah siap itu yang digelontorkan," jelas Edy. 

Edy memastikan, bahwa program cetak sawah tersebut telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemrov Kalteng. 

Untuk mendukung program cetak sawah ini, Pemprov Kalteng juga telah meminta kepada pemerintah daerah untuk mengusulkan jaringan irigasi. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalteng, Sunarti menyebut, rencana untuk meningkatkan infrastuktur pertanian guna mendukung oplah ini, sudah dibahas pada saat rapat koordinasi yang dihadiri Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian dan Direktur Irigasi dan Rawa Kementerian PUPR. Rapat ini dilaksanakan di Hotel Bahalap, Palangka Raya, Kamis (16/1/2025). 

"Dalam rapat itu kabupaten/kota diminta mengusulkan jaringan irigasi yang berdampak langsung dengan program oplah," kata Sunarti. 

Program ketahanan pangan seperti cetak sawah ini sebenarnya juga sudah pernah dilakukan di Kalteng. Namun hasilnya berujung kegagalan. 

Hal ini membuat program cetak sawah mendapat sorotan dari sejumlah pihak, satu di antaranya, Direktur WahanaLingkungan Hidup atau Walhi Kalteng, Bayu Herinata. 

Bayu menyebut, sistem pertanian sentralistik seperti program cetak sawah ini, perlu melihat apakah sudah sesuai dengan praktik pertanian yang dijalankan masyarakat selama ini serta cocok atau tidaknya lahan yang akan digunakan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved