Berita Kotawaringin Timur
Tiga Temuan di RSUD dr Murjani Sampit Kotim Disorot Ombudsman Kalteng, ini Kata Raden Biroum
Ombusdman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan kunjungan ke RSUD dr Murjani Sampit, Kotawaringin Timur.
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Ombusdman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan kunjungan ke RSUD dr Murjani Sampit, Kotawaringin Timur. Kunjungan ini merupakan buntut dari ramainya pemberitaan tentang rumah sakit tersebut.
Pada agenda kunjungan pengawasan tersebut, Selasa (14/1/2025), Ombudsman RI Kalteng meninjau langsung ke beberapa ruang pelayanan untuk memverifikasi kondisi dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Nah, Ketua Ombudsman RI Kalteng, Raden Biroum Bernardianto mengungkapkan tujuan utama kunjungan adalah untuk mengklarifikasi pemberitaan yang berkembang serta memastikan pelayanan di RSUD berjalan sesuai standar yang berlaku.
Raden menyebut, pihaknya menyoroti tiga temuan dari kunjungan ke RSUD dr Murjani, di antaranya, permasalahan antrian panjang, overload layanan serta kanal pengaduan pelayanan.
Terkait permasalahan antrian panjang, kata Raden, RSUD dr Murjani mengakui adanya kendala antrian panjang pada layanan rawat jalan.
Baca juga: 210 Peserta CPNS di Kotim Kalteng Dinyatakan Lulus, Lalai Unggah Dokumen Dianggap Mengundurkan Diri
"Masalah ini muncul akibat pembaruan sistem yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan Kementerian Kesehatan agar rumah sakit beralih ke sistem online. Satu di antara perubahan yang diterapkan adalah sistem antrian online melalui aplikasi Mobile JKN, yang mulai berlaku sejak September 2024," ujar Raden, Rabu (15/1/2025).
Raden melanjutkan, kendala juga terjadi dalam hal edukasi masyarakat terkait tata cara pendaftaran.
Selama September hingga Oktober 2024, RSUD melakukan penyesuaian untuk membantu masyarakat terbiasa dengan metode baru ini.
"Saat ini, masalah tersebut telah teratasi dengan menyediakan fasilitas penarikan nomor antrian secara offline bagi pasien yang tidak dapat mengakses layanan online," ungkap Raden.
Kemudian, terkait overload atau layanan yang berlebih di RSUD dr Murjani Sampit, Raden menjelaskan, hal itu terjadi akibat tingginya jumlah pasien yang tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan yang tersedia.
Sebagai satu-satunya rumah sakit di wilayah Kotim, lanjut Raden, RSUD dr Murjani melayani masyarakat dari Kotim dan kabupaten sekitar.
"Hal itu menyebabkan permasalahan kualitas pelayanan," kata dia lagi.
Lebih lanjut, soal kanal pengaduan pelayanan, Raden membeberkan, RSUD dr Murjani telah menyediakan berbagai kanal untuk menerima pengaduan, keluhan, dan saran, baik secara online maupun offline.
Kanal online meliputi layanan Halo Murjani dan SP4N Lapor, sedangkan kanal offline meliputi loket pengaduan dan kotak saran.
Raden mengatakan, pihaknya meminta kepada pihak RSUD dr Murjani agar terus mengoptimalkan pelayanan kepada pasien pada seluruh dimensi pelayanan.
CUACA Sampit Kalteng, BPBD Kotawaringin Timur Masih Siaga Karhutla |
![]() |
---|
Bupati Kotim Halikinnor tak Tinggal Diam, Minta Kendaraan Perusahaan Luar Kalteng Pakai Plat KH |
![]() |
---|
Berikut Pesan Khusus Ketua DPRD Kotim Rimbun, Fokus Kinerja Pemkab Kotawaringin Timur |
![]() |
---|
Kabar Duka di Kotim Kalteng: 2 Orang Meninggal dan 6 Terluka di Kotawaringin Timur, Cek Kronologi |
![]() |
---|
Kapan Pengangkatan CPNS dan PPPK di Kotawaringin Timur Kalteng? Bupati Kotim Sebut Juni 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.