Berita Palangkaraya

Amelia Santy Meradang Disebut Netizen Pantas Dilecehkan Karena Profesinya Sebagai Biduan

Amelia Santy, biduan dangdut lokal meradang disebut netizen pantas menerima perlakukan peecehan terhadap dirinya, dan ajak berhenti menormalisasi

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
Amelia Santy saat menggelar press release di Kantor Hukum Ajungs TH L Suan SH & Partners, di Jalan Diponegoro, Palangka Raya, Jumat (10/1/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Amelia Santy, biduan dangdut lokal mengajak masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng), terkhususnya Kota Palangka Raya untuk berhenti menormalisasikan segala bentuk pelecehan. 

Ya, hal tersebut Amelia Santy ungkapan saat baru-baru ini dirinya diduga mengalami pelecehan yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah (kepsek) disalah satu SMA di Palangka Raya

Setelah Amelia Santy dan kuasa hukumnya melapor ke pihak berwajib, dirinya mengaku banyak nitizen yang menghujat dan menormalisasi aksi pelecehan yang menimpanya. 

Hal tersebut mengingat profesi wanita beramput pirang itu sebagai biduan dangdut

"Banyak sekali yang menghujat dan menormalisasi apa yang dilakukan pelaku (kepsek), padahal disini posisi saya sebagai korban," kata Amelia Santy, Jumat (10/1/2025). 

Dirinya pun menerangkan, saat ini hampir di seluruh postingan di media sosial atau medsosnya mendapat komentar negatif dari netizen. 

Bahkan wanita yang dijuluki sebagai Nikita Mirzaninya Kalteng itu mengaku jika ia sempat mengaploud screenshoot nitizen yang menormalisasi aksi pelecehan terhadap dirinya. 

"Perlu diingatkan lagi disini posisi saya sebagai penyanyi yang menghibur, bukan wanita penghibur," tegasnya. 

Amelia Santy pun memberi contoh banyak kasus pelecehan seksual yang banyak menimpa kaum wanita yang ada di Indonesia. 

Menurutnya, terlepas dari apapun profesinya dan pekerja semua wanita bisa menjadi korban pelecehan seksual

"Tidak hanya biduan, bahkan banyak para santriwati yang diberitakan menjadi korban pelecehan, apakah tetap yang disalahkan itu gaya berpakaiannya padahal pakaian mereka (santriwati) tertutup?," imbuhnya. 

Untuk itu, dirinya mengajak untuk masyarakat berhenti menormalisasikan segala bentuk pelecehan. 

Baca juga: Sebelum Lakukan Pelecehan, Oknum Kepsek Disebut Sempat Lontarkan Kata-kata Vulgar ke Sang Biduan

Baca juga: Satgas PPA Kalteng Sayangkan Kasus Dugaan Pelecehan Dilakukan Oknum Kepsek di Palangka Raya

Karena menurutnya setiap perempuan terlepas apapun profesinya bisa menjadi korban pelecehan. 

"Dari kasus (pelecehan) ini saya mengajak seluruh wanita untuk berani melapor jika memang menjadi korban pelecehan, karena hal tersebut akan memberikan kesempatan bagi para pelaku pelecehan seksual berlaku seenaknya," tutup Amelia Santy.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved