Berikut 10 Penyakit Terbanyak Diderita Masyarakat Kaltang Tahun 2024, Cek Posisi Hipertensi Obesitas

Berdasarkan data Dinas Kesehatan atau Dinkes Kalteng sebanyak 126.225 warga terdiagnosis ISPA di tahun tersebut. 

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Haryanto
Shutterstock
Ilustrasi hipertensi 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menjadi penyakit terbanyak yang diderita masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sepanjang Tahun 2024. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan atau Dinkes Kalteng sebanyak 126.225 warga terdiagnosis ISPA di tahun tersebut. 

Angka ini melampaui penyakit lainnya, seperti hipertensi, obesitas, diabetes miletus tipe II dan diare. 

"Sama seperti tahun yang sebelumnya (2023) tahun 2024 masyarakat Kalteng didominasi oleh penyakit ISPA yang mana angka ini cukup tinggi," Kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Riza Syahputra, Minggu (5/1/2025). 

Baca juga: Kadinkes Kalteng Sebut Usia 50 Tahun Lebih, Penderita Diabetes dan Hipertensi Berisiko Katarak

Riza Syahputra menjelaskan ISPA adalah penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan. 

Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus dan bakteri. 

Beberapa contoh penyakit ISPA adalah flu biasa, influenza, sinus, dan radang tenggorokan.

"ISPA dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, terutama mereka dengan kondisi tubuh yang kurang fit," ungkapnya. 

Kondisi ini dapat terjadi pada beberapa organ pernapasan seperti sinus, faring, laring hingga hidung.   

Reza memaparkan, ISPA adalah salah satu penyakit menular dan rentan mengenai anak-anak, di mana imunitas mereka memang masih dalam perkembangan. 

Selain itu, kondisi ini juga banyak terjadi pada lansia, yang biasanya telah mengalami penurunan kekebalan tubuh.

"Nah kalo yang terjadi di Kalteng sebagian besar dikarenakan faktor karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang terjadi hampir pasti setiap tahunnya," tuturnya. 

Sementara untuk penularan ISPA, kata Riza,  dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi.

Serta bisa juga lewat penyebaran udara ataupun sentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri penyebab ISPA.

ISPA sendiri dapat menimbulkan berbagai gejala, sehingga cara pasti untuk mendiagnosisnya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. 

 "Untuk gejalanya sendiri seperti batuk, demam, nyeri kepala, hidup tersumbat, timbul gejala sinusitis, warna kulit kebiruan dan kesulitan bernafas," terangnya. 

Selain ISPA, hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi penyakit kedua terbanyak dengan 123.579 kasus. 

"Jika tidak ditangani, hipertensi bisa berkembang menjadi kondisi kesehatan yang lebih serius," imbuhnya. 

Di posisi ketiga, ada penyakit obesitas dengan 16.685 kasus yang ada di Kalteng. 

Obesitas sering kali terjadi karena kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dibakar melalui olahraga dan kegiatan normal sehari-hari.

Obesitas terjadi ketika indeks massa tubuh seseorang adalah 30 atau lebih besar. 

Gejala utama adalah lemak tubuh yang berlebihan, yang meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan yang serius.

"Penanganan utamanya adalah perubahan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga," tutup Reza Syahputra.

Berikut daftar 10 penyakit terbanyak di Kalteng sepanjang Januari hingga Desember 2024:

1. ISPA dengan 126.225 kasus 

2. Hipertensi dengan 123.579 kasus

3. Obesitas dengan 16.685 kasus

4. Diabetes Miletus Tipe II dengan 14.699 kasus

5. Diare dengan 14.689 kasus

6. TBC dengan 4.177 kasus

7. DBD dengan 3.413 kasus 

8. Penyakit pada telinga dan mastrioid dengan 1.825 kasus

9. Diabetes Miletus Tipe II dengan 1.711 kasus

10. Penyakit pada mata dan adnexa dengan 1.201 kasus. 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved