Natal dan Tahun Baru 2025

Inilah Harga dan Jenis Petasan Tahun Baru 2025 di Palangka Raya, Kini Ramai Pedagang

Perayaan Tahun Baru 2025, para pedagang petasan mulai bermunculan di sejumlah titik di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Penulis: Rizky Akbar Jalaluddin | Editor: Nia Kurniawan
Tribunkaltengcom/Rizky
Penjual petasan menjajakan jualannya di Jalan A Yani Palangka Raya Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat (27/12/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Menjelang perayaan Tahun Baru 2025, para pedagang petasan mulai bermunculan di sejumlah titik di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Salah satu yang terlihat Tribunkalteng.com pedagang petasan tersebut sedang menjajakan dagangannya di Jalan A. Yani Palangka Raya Kalteng, Jumat (27/12/2024) jelang Tahun Baru 2025 ini.

Mengaku untuk sambut Tahun Baru 2025. Salah satu pedagang petasan, Kastalani menjual berbagai jenis produk untuk perayaan tahun baru, mulai dari petasan seharga Rp 100.000, petasan lemparan seharga Rp2.000, terompet dengan harga Rp15.000, hingga balon hias.

Ia mengungkapkan, yang sering dibeli anak-anak yaitu petasan lemparan, sedangkan orang dewasa adalah petasan kembang api.

Baca juga: 5 Objek Wisata Rekomendasi Kota Palangka Raya Kalteng oleh Dinas Pariwisata Cocok Isi Liburan Nataru

Baca juga: Malam Tahun Baru 2025 di Bundaran Besar, Polresta Palangka Raya Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

"Anak-anak paling suka petasan lemparan ini, kalau yang dewasa sukanya beli petasan kembang api," ujar Kastalani.  

Di antara berbagai jenis petasan, Roman Candle menjadi jenis favorit pembeli.

Petasan ini tersedia dalam beberapa variasi, setiap satu petasan terdapat isi 8 hingga isi 15 kali tembakan.

Jenis petasan tersebut mulai harga Rp100.000.

"Roman Candle ini yang paling bagus, bisa sampai 15 kali tembakan," jelasnya.

Kastalani mengaku bahwa penjualannya tahun ini mulai menunjukkan peningkatan dibanding masa pandemi.

"Dulu sebelum COVID-19, ramai banget, tahun ini juga mulai meningkat lagi,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, setiap hari ada saja pembeli, meskipun tidak terlalu ramai.

“Gak nentu juga berapa pembelinya, tapi kalau yang beli setiap hari ada aja,” ucapnya.

Ia berharap suasana ramai menjelang pergantian tahun bisa terus berlanjut agar penjualan tetap stabil.

“Mudah-mudahan ramai terus sampai tahun baru," tutup Kastalani.  

Apakah Asap Kembang Api Aman Jika Terhirup?

Malam Tahun Baru akan terasa meriah jika menyalakan kembang api, tapi apakah asap kembang aman jika terhirup?

Kembang api memang identik dengan kemeriahan perayaan malam tahun baru.

Bahkan di sejumlah kota besar kerap menggelar pesta kembang api yang disaksikan anak-anak hingga orang dewasa. 

Mendekati Tahun Baru 2025, sejumlah pedagang kembang api mulai banyak ditemui.

Bahkan beberapa masyarakat turut membeli kembang api untuk memeriahkan pergantian tahun di rumah bersama keluarga.

Cahaya indah yang ditembakkan kembang api ke udara memang membuat orang terpesona.

Formasi cahaya dengan warna berbeda jadi penghias langit saat malam tahun baru tiba.

Namun, pembakaran kembang api secara besar-besaran dapat menyebabkan polusi udara, sama seperti kendaraan bermotor.

Kembang api dapat mengeluarkan asap dan partikel-partikel halus yang jika terhirup dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.

Lanta, apa saja bahaya asap kembang api jika terhirup oleh tubuh?

1. Gangguan Pernapasan
Menghirup asap kembang api dapat menyebabkan gangguan napas seperti wheezing atau mengi, batuk, ataupun sesak napas

2. Iritasi
Hati-hati jika sedang menyaksikan kembang api, saat kembang api terlepas ke udara biasanya kan melepaskan partikel panas.

Asap kembang api juga dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, hingga tenggorokan.

3. Memperparah Kondisi Penyakit Kronis
Penderita penyakit jantung dan paru dapat semakin parah ketika menghirup asap kembang api.

4. Memicu Serangan Asma
Asap kembang api dapat memengaruhi produksi paru sehingga bisa mencetuskan serangan asma dan PPOK, bahkan hingga kematian.

5. Merusak Kesehatan Kulit
Terkena paparan asap kembang api dapat membuat kulit menjadi kusam, kering, dan bermasalah.

Bahkan bila terlalu sering dan dalam jangka waktu panjang terpapar dapat memicu kanker.

(Tribunkalteng.com/TribunJakarta)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved