Berita Pulang Pisau

Banjir di Pulang Pisau Kalteng Sudah Mulai Surut, BPBD Imbau Waspada Hewan Liar dan Melata

Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) berangsur-angsur surut. BPBD imbau waspada hewan melata dan liar

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Istimewa
BPBD Pulang Pisau saat melakukan pengecekan tinggi debit air saat terjadi banjir, Selasa (17/12/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PULANG PISAU - Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) berangsur-angsur surut. 

Kepala Pelaksana atau Kalaksa BPBD Kabupaten Pulang Pisau, Osa Maliki mengatakan banjir yang sempat melanda 35 desa dan empat kecamatan itu sudah mulai surut sejak Selasa (17/12/2024) pagi. 

"Pagi tadi kami melakukan pemantauan dan hasilnya ketinggian air hanya mencapai 20 hingga 30 cm," kata Osa Maliki. 

Osa Maliki memastikan bahwa tidak ada warga yang mengungsi akibat kejadian tersebut. Warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing hingga air mulai surut.

"Lokasi yang sempat terendam banjir kemarin sudah mulai surut, artinya genangan sudah tidak sampai masuk ke rumah,’’ terangnya, Selasa (17/12/2024). 

Menurutnya, pemerintah setempat untuk saat ini telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

Status tersebut merespon adanya cuaca ekstrem di Kecamatan Jabiren Raya, Sebangau Kuala dan Kahayan Kuala melalui SK Bupati Nomor 465 Tahun 2024. 

Penetapan status ini sudah dilakukan terhitung tanggal 11-31 Desember 2024 dengan ditindaklanjuti SK Nomor 466 terkait dengan pembentukan Posko tanggap darurat pada tiga kecamatan tersebut.

Osa Maliki juga mengimbau kepada masyarakat di daerah yang rentan atau berpotensi bencana untuk berhati-hati dengan selalu memperhatikan prakiraan cuaca dalam melaksanakan aktivitasnya. 

"Khususnya warga yang melaut untuk menangkap ikan yang sangat dipengaruhi faktor cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu," imbaunya. 

Antisipasi cuaca ekstrem, terang dia, juga dapat dilihat apabila ada awan yang tiba-tiba menghitam. 

Kondisi ini dapat memicu angin puting beliung dan hujan disertai petir yang dapat membahayakan keselamatan warga masyarakat di sekitarnya.

Baca juga: Status Tanggap Darurat Banjir di Kapuas Kalteng Berakhir, Air Sudah Mulai Surut

Baca juga: Warga Jekan Raya Tagih Perbaikan Jalan Mendawai Palangka Raya, Imbas Dampak Banjir  

Tingginya curah hujan pada Desember ini, paparnya, menyebabkan beberapa wilayah terdampak banjir

Bahaya yang dihadapi masyarakat lainnya adalah masuknya hewan melata atau hewan liar ke rumah-rumah penduduk untuk mencari tempat yang kering sehingga masyarakat harus berhati-hati dengan situasi ini.

"Untuk itu sekai lagi kami menghimbau agar masyarakat selalu hati-hati dan waspada menghadapi cuaca ekstrem saat ini," tutup Osa Maliki. 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved