Berita Palangkaraya

BPBD Palangka Raya Catat Sepanjang 2024, 2 Kali Banjir Besar dengan Terdampak 59.028 Jiwa

BPBD Kota Palangka Raya, mencatat setidaknya telah terjadi dua kali bencana banjir besar dengan jumlah terdampak mencapai 59.028 Jiwa

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
Kondisi banjir di kawasan Falmboyan Bawah, Gang Sepakat, Kelurahan Langkai, Palangka Raya, Senin (2/12/2024) lalu. Kondisi banjir di Palangka Raya belum memenuhi indikator untuk status tanggap darurat banjir. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Palangka Raya, mencatat setidaknya telah terjadi dua kali bencana banjir besar yang melanda wilayah Kota Cantik sejak awal 2024.


Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya Hendrikus Satria Budi menyampaikan, dua bencana itu terdata mulai 1 Januari hingga 15 Desember 2024.


Dari dua bencana banjir tersebut, Hendrikus menyebutkan, ada sekitar 17.059 kepala keluarga (KK) dan 59.028 jiwa serta ribuan rumah terdampak banjir


"Dari catatan kami (BPBD ;red) puncak banjir ada di Maret dan Desember, terparahnya ada di Maret 2024 kemarin," ujar Hendrikus Satria Budi, Senin (16/12/2024). 


Menurut dia, dampak banjir di periode pertama di Maret ada sebanyak 9.547 KK, 33.003 jiwa dan 5.533 rumah terdampak. 


Sementara di bulan Desember ada sebanyak 7.512 KK, 26.025 jiwa dan 5.115 rumah terdampak. 


"Dari total dua kejadian tersebut ada sebanyak 17.058 KK, 59.028 jiwa dan 10.648 rumah terdampak dengan kerugian ditafsir mencapai milyaran rupiah," bebernya. 


Walaupun ada puluhan ribu jiwa yang terdak, beruntung kata Camat Bukit Batu itu tidak ada korban jiwa maupun luka-luka pada bencana tersebut. 


Karena itu, dia mengimbau pada masyarakat agar tetap waspada dikarenakan akhir-akhir ini cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah di Palangka Raya yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor. 


"Waspadai dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya.

Baca juga: Banjir di Palangkaraya, Pj Wali Kota Sebut Indikator Belum Lengkap untuk Tanggap Darurat

Baca juga: Warga Jekan Raya Tagih Perbaikan Jalan Mendawai Palangka Raya, Imbas Dampak Banjir  


Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menjauh dari bantaran sungai, daerah rawan banjir, lereng yang rawan longsor, dan memantau perkembangan cuaca terkini dari lembaga-lembaga resmi, seperti BMKG dan BPBD.


"Kami imbau siapkan rencana kesiapsiagaan keluarga dan tas siaga bencana, serta hubungi petugas jika ada potensi bencana dan terjadi bencana," tutup Hendrikus Satria Budi. 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved