Berita Populer Kalteng

Berita Populer Kalteng, IRT di Kotim Tersesat 3 Hari Berhasil Ditemukan Selamat oleh Tim SAR

Berita Populer Kalteng, seorang warga Desa Ubar Mandiri Kotim ditemukan selamat selama 3 hari tersesat saat mengecek patok tapal batas lahan

Editor: Sri Mariati
Basarnas Palangkaraya untuk Tribunkalteng.com
Korban hilang di hutan Desa Ubar Mandiri Kotim Kalteng digendong tim SAR Gabungan dari lokasi, pada Kamis (7/11/202024). 

Hilang 3 Hari di Hutan Kotim Kalteng, Wati Ditemukan 4 Km dari Lokasi Awal, Kondisi Lemas dan Lapar

 

Tim SAR Gabungan saat menemukan dan melakukan evakuasi Wati yang diduga hilang dalam hutan Desa ubar Mandiri Kotim Kalteng, Kamis (7/11/2024) sore.
Tim SAR Gabungan saat menemukan dan melakukan evakuasi Wati yang diduga hilang dalam hutan Desa ubar Mandiri Kotim Kalteng, Kamis (7/11/2024) sore.(Basarnas Palangkaraya untuk Tribunkalteng.com)

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Wati (39) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) tersesat di hutan ditemukan 4 km dari titik nol dari lokasi pertama kali hilang, Kamis (7/11/2024).

Korban diduga hilang di Desa Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Kondisi Wati saat pertama kali ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan lemas akibat kurangnya asupan makanan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam membenarkan hal tersebut.

“Korban yang bernama Ibu Wati telah berhasil setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian selama 3 hari,” jelasnya, Jumat (8/11/2024).


Baca Selengkapnya

Polsek Cempaga Hulu Kotim Kalteng Sebut Wati Sudah Tangani Medis dan Diserahkan ke Pihak Keluarga

 

Personel Polsek Cempaga Hulu saat melakukan pencarian terhadap Wati (39) bersama tim SAR gabungan di hutan Desa Ubar Mandiri, Kamis (8/11/2024).
Personel Polsek Cempaga Hulu saat melakukan pencarian terhadap Wati (39) bersama tim SAR gabungan di hutan Desa Ubar Mandiri, Kamis (8/11/2024).(Basarnas Palangkaraya untuk Tribunkalteng.com)

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Polsek Cempaga Hulu bersama Tim SAR Gabungan berhasil menemukan Ibu Rumah Tangga, hilang di dalam hutan usai mengecek tapal batas, Kamis (7/11/2024).

Tepatnya di Desa Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Korban diduga hilang di dalam hutan bernama Wati berusia 39 tahun.

Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, melalui Ipda Adel Muhammad Gabriel Hudoyo membenarkan hal tersebut.

“Korban diduga hilang usai mengecek tapal batas dari lahan yang dimilikinya bersama 3 orang keluarganya,” jelasnya.

Kapolsek menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari keluarga korban dan meneruskan laporan kepada tim SAR.


Baca Selengkapnya

Kisah Pemulung di Palangkaraya, Mengais Rezeki dari Sampah Mampu Sekolahkan Anak hingga jadi Sarjana

 

Heny (48) pemulung di Palangkaraya mampu sekolahkan anak hingga jadi sarjana, Jumat (8/11/2024).
Heny (48) pemulung di Palangkaraya mampu sekolahkan anak hingga jadi sarjana, Jumat (8/11/2024).(Tribunkalteng.com/Rizky Akbar)

 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Wanita paruh baya bernama Heny (48) cerminan sosok seorang ibu yang tangguh dan gigih untuk menghidupi keluarga terutama anak-anaknya. 

Bagaimana tidak dirinya rela harus menjadi pemulung di Palangkaraya, dan mengais sampah untuk mendapatkan uang agar sang buah hatinya, tetap mengenyam bangku sekolah atau pendidikan yang layak.

Bahkan dari kesehariannya memulung barang-barang bekas menjadi sampah, Heny mampu sekolahkan anak hingga Sarjana. 

Botol bekas atau barang bekas yang sudah dibuang di tempat sampah mungkin bagi sebagian orang tidak bernilai artinya, namun sangat bernilai bagi ibu dengan 3 orang anak ini.

"Saya sudah menjalani pekerjaan memulung ini sejak 2006 sampai sekarang, sudah bisa menyekolahkan kedua anak hingga lulus kuliah Sarjana S1," ujar Heny, Jumat (8/11/2024).


Baca Selengkapnya

Toko Wisma Pusaka Jual Lawung dan Sumping Ikat Kepala Suku Dayak Kalteng, Ini Maknanya

 

Pemilik Toko Toko Wisma Pusaka dan Kerajinan Mulyono, di Jalan Darmo Sugondo 71, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, saat memperlihatkan contoh Lawung dn Sumping.
Pemilik Toko Toko Wisma Pusaka dan Kerajinan Mulyono, di Jalan Darmo Sugondo 71, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, saat memperlihatkan contoh Lawung dn Sumping.(Dok Tribunkalteng.com)

 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Toko Wisma Pusaka dan Kerajinan, yang terletak di Jalan Darmo Sugondo 71, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, menjadi tujuan utama bagi orang-orang yang ingin mengenal lebih jauh tentang budaya Dayak, melalui produk kerajinan tradisional khas Kalimantan Tengah.

Berdiri sejak 2003 silam, toko ini menawarkan berbagai produk unik yang kental akan nilai budaya, termasuk ikat kepala tradisional Dayak, yaitu Lawung dan Sumping, yang dikenakan oleh kaum laki-laki dan perempuan Dayak.

Lawung dan Sumping adalah ikat kepala khas Dayak masing-masing memiliki nilai simbolis tersendiri. 

“Lawung, yang dikenakan oleh laki-laki memiliki desain unik dengan tanduk pada bagian belakang. Sedangkan Sumping, yang dikenakan oleh perempuan tidak memiliki tanduk tersebut,” ucap Mulyono, pemilik toko kepada Tribunkalteng.com, Jumat (1/11/2024)

Ikat kepala ini tidak hanya sekadar aksesoris, tetapi juga menjadi bagian penting dari jati diri dan kebanggaan suku Dayak. Kedua ikat kepala tersebut sering dihiasi dengan motif Burung Tingang dan Batang Garing. 


Baca Selengkapnya

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved