Berita Kotawaringin Timur

Lapas Sampit dan Dinkes Kotim Periksa 200 Warga Binaan Dari Penyakit Menular HIV/AIDS dan TBC 

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit periksa kesehatan 200 warga binaan pemasyarakatan (WBP), Senin (28/10/2024).

Penulis: Pangkan B | Editor: Nia Kurniawan
Meldy Putera untuk Tribunkalteng.com
Lapas Sampit dan Dinkes Kotim bekerja sama periksa kesehatan jiwa, HIV/AIDS, dan TBC pada 200 warga binaan, Senin (28/10/2024). /foto 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit periksa kesehatan 200 warga binaan pemasyarakatan (WBP), Senin (28/10/2024).

Hal tersebut berlangsung di Jalan Lembaga 1, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Di sisi lain, pemeriksaan kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 yang dikomandoi oleh Kanwil Kemenkumham Kalteng.

“Kegiatan ini merupakan upaya pencegahan dan deteksi dini HIV/AIDS, pemeriksaan kesehatan jiwa, serta Tuberkulosis (TBC),” jelas Kepala Lapas Sampit, Meldy Putera.

Baca juga: Update Pencarian Pemancing Tenggelam di Pantai Ujung Pandaran Kotim Kalteng, Ternyata dari Jakarta

Pemeriksaan akan berlangsung selama 3 hari, yang mana dalam sehari petugas kesehatan akan memeriksa 200 warga binaan.

“Tujuan kita meningkatkan kesadaran warga binaan tentang pentingnya menjaga kesehatan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan tes HIV secara sukarela melalui Mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing),” jelas Kalapas Sampit.

Ia mengatakan pemeriksaan dilakukan dengan menjaga kerahasiaan dan memastikan setiap warha binaan menerima layanan yang memadai.

Meldy menjelaskan bahwa kesehatan adalah hak setiap warga, termasuk warga binaan yang berada di Lapas Sampit.

“Kami ingin memastikan mereka mendapat akses informasi dan pemeriksaan kesehatan yang memadai untuk menjaga produktivitas dan kualitas hidup mereka,” ungkapnya.

Selain sosialisasi tentang HIV, tim Dinas Kesehatan juga memberikan edukasi tentang pentingnya deteksi dini kesehatan jiwa dan TBC, dua masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan di masyarakat. 

“Melalui skrining ini, diharapkan deteksi dini terhadap gangguan kesehatan dapat segera dilakukan, sehingga upaya penanganan dapat berjalan efektif,” jelas Meldy.

Dirinya berharap Lapas Sampit dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup para WBP.

“Kita juga mendukung program kesehatan nasional untuk kesejahteraan semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di balik jeruji,” tutup Meldy Putera.

(Tribunkalteng.com/pangkan)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved