Viral Buaya Terkam Warga Kotim
Penampakan Buaya Sampit Tertangkap di Desa Parebon Kotawaringin Timur Kalteng, ini Kata BKSDA
Akhirnya buaya yang serang warga saat beraktivitas di sungai, pada Senin (21/10/2024) malam WIB tertangkap di Kotawaringin Timur Kalteng.
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Buaya muara sepanjang empat meter yang menyerang dan menewaskan warga Desa Parebok, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), ditemukan mati
Buaya tersebut berhasil ditangkap warga pada Selasa (22/10/2024) dini hari. Kemudian, petugas resort kembali menghubungi kepala desa setempat dan mendapat informasi buaya tersebut telah mati sekira pukul 06.00 WIB.
"Buaya yang menyerang korban berhasil ditangkap warga sekitar pukul 02.20 WIB," kata Kepala BKSDA Kalimantan Tengah, Persada Agussetia, Selasa (22/10/2024).
Persada menjelaskan, insiden serangan buaya ini terjadi pada Senin (21/10/2024) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Korban diketahui bernama Badaruzaman (52). Ia diserang saat sedang mandi di belakang rumahnya setelah selesai bekerja menghanyutkan kelapa di Sungai Parebok.
"Setelah mendapat laporan dari Kepala Desa Parebok, petugas Resort Sampit BKSDA langsung berkoordinasi dengan Polsek setempat dan Komandan Pos AL. Korban ditemukan meninggal dunia sekira pukul 23.20 WIB tidak jauh dari lokasi kejadian," ujar Persada.
Persada menyebut, BKSDA Kalteng terus berupaya meminimalisir konflik buaya dan manusia melalui berbagai program mitigasi sejak tahun 2013.
Program tersebut meliputi observasi lokasi kemunculan dan serangan buaya, sosialisasi ke masyarakat, serta pemasangan spanduk peringatan di daerah rawan konflik.
"Kami juga aktif memfasilitasi serah terima buaya yang dipelihara warga, membantu biaya pengobatan korban serangan buaya, dan melakukan penangkapan buaya yang menyerang warga," tambahnya.
Persada mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas di perairan yang diketahui menjadi habitat buaya.
"Terutama saat kondisi air pasang seperti kejadian ini, masyarakat harus lebih berhati-hati," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Warga di Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah geger.
Buaya berukuran besar itu tampak dikepung warga, dari video yang beredar warga terlihat membalikan posisi buaya.
Diunggah akun instagram Info Kota Sampit, terekam penampakan buaya berukuran jumbo itu.
Kejadian Buaya di Kotim
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Resort Sampit mengevakuasi seekor buaya muara, Rabu (9/10/2024).
Tepatnya di Jalan Pandawa 5, Samuda, Mentaya Hilir Utara, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Evakuasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Resort Sampit BKSDA Kalteng, Muriansyah.
“Resort Sampit melakukan giat serah terima 1 ekor buaya muara panjang sekitar 50 cm,” jelasnya.
Dirinya mengatakan pada Agustus 2024 lalu, ada nelayan yang mendapat anak buaya dengan panjang sekitar 20 cm.
“Anak buaya tersebut di bawa pupang dan sempat dirawat selama 2 hari, namun hilang atau lepas di sekitar rumah,” terang Muriansyah.
Diduga buaya berukuran 20 cm tersebut lepas di sekitar rumah karena terdapat genangan air yg tidak terlalu luas.
“Pada awal Oktober, akhirnya warga melaporkan lepasnya buaya tersebut pada Ketua RT karena di lokasi tsb sudah terlihat 1 ekor buaya yang memiliki panjang 60 cm,” terang Kepala Resort Sampit.
Ia menambahkan karena membahayakan warga, Ketua RT dan warga berusaha menangkap buaya tersebut dengan barbagai cara, yakni menjaring, memancing.
Pada Selasa 08 Oktober 2024, sekira pukul 19.00 WIB, buaya akhirnya berhasil di tangkap oleh warga setempat.
“Karena sudah malam, buaya tersebut dititipkan pada pos Damkar Samuda untuk diamankan sebelum diserahkan kepada BKSDA Resort Sampit,” jelasnya.
Dirinya mengatakan bahwa buaya muara tersebut diserahkan oleh Ketua RT pada petugas BKSDA dengan disaksikan pihak Damkar dan warga.
“Buaya saat ini telah diamankan pada kantor BKSDA Resort Sampit sebelum dilepasliarkan,” tutup Muriansyah.
Sebelumnya, Personel Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit evakuasi seekor buaya yang terjerat jaring nelayan, Jumat (20/9/2024).
Buata tersebut diamankan warga pada Jalan Baamang 1, Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Melihat hal tersebut, warga setempat pun geger dan ramai melihat buaya yang terjerat jaring rengge milik Diansyah
Kepala Resort Sampit BKSDA Kalimantan Tengah, Muriansyah membenarkan terkait buaya yang tersangkut jaring rengge milik nelayan.
“Kami mendapatkan laporan bahwa ada seekor buaya terjerat jaring nelayan di Sungai Mentaya seberang Kecamatan Baamang,” jelasnya saat dihubungi Tribunkalteng.com.
Buaya tersebut diduga terjerak akibat hendak memakan ikan yang berada pada jaring, namun malah ikut terjerat.
“Buaya setelah diangkat oleh nelayan menggunakan perahu, langsung di bawa ke Baamang untuk melepaskan jerat jaringnya,” ujar Muriansyah.
Kepala Resort Sampit mengatakan setelah jerat jaring dilepas, buaya langsung diamankan komunitas reptil.
Lebih lanjut, dirinya pun memaparkan jenis dan ukuran buaya yang terjerat pada jaring rengge milik nelayan.
“Berdasarkan pemeriksaan petugas, buaya yang dievakuasi merupakan jenis buaya muara, memiliki panjang 1,5 meter,” jelas Muriansyah
Dirinya menambahkan bahwa buaya muara tersebut berjenis kelamin jantan dan saat dilakukan pemeriksaan tubuh tidak ada luka.
Kepala Resort Sampit menjelaskan bahwa kejadian buaya terjerat jaring nelayan tidak pernah terjadi sebelumnya.
Ia mengatakan karena buaya muara tersebut tidak ada luka, akan langsung dilepasliarkan oleh BKSDA Kalteng.
“Kalau dilepasliarkan di mana masih belum tahu, kota masih menunggu arahan dari pimpinan,” tutup Muriansyah.
(Tribunkalteng.com/ahmadsupriandi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.