Berita Palangkaraya

Sambil Gendong Balita, Misna Rela Antre 1 Jam Dapatkan Beras Murah di Flamboyan Bawah Palangkaraya

Misna ibu rumah tangga menggendong anak dan rela mengantre hingga 1 jam untuk medapatkan besar murah di Pasar Murah di Flamboyan Bawah Palangkaraya.

|
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM/AHMAD SUPRIANDI
Berjejal Antre dapatkan beras murah. Misna seorang ibu rumah tangga menggendong anak dan rela mengantre hingga 1 jam untuk medapatkan besar murah di Pasar Murah di Flamboyan Bawah Palangkaraya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Misna seorang ibu rumah tangga menggendong anak dan rela mengantre hingga 1 jam untuk medapatkan besar murah di Pasar Murah di Flamboyan Bawah Palangkaraya.

Misna hanyalah satu diantara ratusan orang yang rela antre hingga berjam-jam sambil bawa anak demi mendapat beras murah di lokasi Flamboyan Bawah Palangkaraya

Warga Flamboyan Bawah Palangkaraya berbondong-bondong menyerbu pasar murah yang diselenggarakan Pemprov Kalteng di sekitar pemukiman padat penduduk itu.

Sejak siang hingga sore warga silih berganti datang dan mengantri untuk menukarkan kupon dengan paket sembako yang diberi harga hanya Rp 20.000 saja.

Sangat murah jika dibandingkan dengan harga di pasar.

Saking banyaknya warga yang mengantri panitia sempat kewalahan mengatur warga yang tak mau sabar.

Terlihat di antara warga yang bergerombol itu ada seorang ibu-ibu sambil menggendong anaknya yang masih balita.

Ibu-ibu itu namanya Misna (36). Dirinya rela mengantre satu jam untuk mendapat sembako berupa beras murah.

Sambil menggendong anaknya, Misna mengaku sangat terbantu dengan pasar murah tersebut. Ia juga berharap bisa pasar murah bisa dilaksanakan setiap bulan.

"Iya sangat membantu untuk keluarga kurang mampu seperti ini, kalau bisa setiap bulan ada pasar murah," kata dia.

Misna cukup kewalahan karena harus membawa paket sembako yang berisi beras 10 kilogram, minyak goreng dan gula. Apa lagi, dirinya harus sambil menggendong anaknya yang masih kecil.

Beruntung anak Misna tak rewel dan bisa tidur dengan tenang ketika ibunya mengantri sembako.

Melihat itu, Kayla (10) anak Misna yang lebih tua inisiatif membawakan karung beras sepuluh kilogram untuk mengurangi beban Misna yang sudah ngos-ngosan.

Bagi Kayla, mengangkat karung beras 10 kilogram bukan perkara mudah. Hal itu terlihat ketika Kayla mencoba mengangkat beras itu tubuhnya nyaris terjatuh.

Namun, demi membantu ibunya, Kayla mampu mengangkat karung beras dengan berat hampir setengah tubuhnya. Meski sedikit kesulitan, Kayla tak mengeluh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved