Berita Palangkaraya

Gencarkan Berbagai Teknik Penjangkauan, Dinkes Kalteng Optimistis Tahun 2024 Kasus TBC Turun

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah atau Dinkes Kalteng optimistis Kasus TBC atau tuberkulosis akan turun.

Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
tribunkalteng.com/ Anita Widyanignsih
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul saat menjelaskan upaya penurunan Kasus TBC dengan berbagai teknik penjangkauan. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah atau Dinkes Kalteng optimistis Kasus TBC atau tuberkulosis akan turun.

Ini seiring dengan gencarnya berbagai teknik penjangkauan yang dilakukan untuk menurunkan Kasus TBC tersebut.

Seperti yang di ketahui, tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Myicobacterium tubercuosis (Mtb). 

TBC dapat menular melalui udara, dari pasien yang terinfeksi TBC ke orang disekitarnya.

Terkait dengan penyakit ini Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul menyebut.

Dari minimal 70 persen kasus penderita TBC yang ditemukan di Kalimantan Tengah, pihaknya berharap, 90 persen penderita tidak putus pengobatan.

Hal ini didasari oleh jika penderita TBC putus obat, maka risiko terjadi kekebalan akan meningkat sehingga menimbulkan potensi akan sulit diobati. 

Pada prinsipnya ia menyampaikan, justru lebih bagus jika tidak berobat daripada berobat lalu terputus. 

Dijelaskan Suyuti jika terjadi putus pengobatan, kuman-kuman akan kebal dan apabila terkena orang lain maka semakin sulit untuk diobati.

“Pengobatan TBC ini butuh waktu panjang, sehingga kadang-kadang orang bosan dan putus obat. Jika hal ini terjadi, resiko akan terjadi kekebalan. Jika sudah terlanjur terjadi kekebalan maka akan sulit diobati,” jelasnya Jumat (31/5/2024)

Suyuti menambahkan, pihaknya juga telah memiliki beberapa program penanggulangan penyakit ini.

Sehingga, jika terjadi penemuan penyakit TBC dapat segera dilakukan penanganan

"TBC ada beberapa kegiatan program kita, yakni penanggulangan penyakit TBC diharapkan semakin banyak yang ditemukan maka semakin bagus. Setelah ditemukan tentu diobati," jelasnya.

Kemudian ia menyebut pihaknya optimis kasus TBC di Kalimantan Tengh akan mengalami penurunan pada 2024.

Ini disebabkan oleh banyaknya gencaran yang dilakukan dengan berbagai teknik penjangkauan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved