4 Jam Terbakar, Kerugian Materil Toko Bahan Bangunan Sampit Diperkirakan Capai Miliaran Rupiah

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Diperkirakan selama 4 jam petugas pemadam kebakaran baru bisa menaklukan api yang membakar toko bahan bangunan Sampit yang berada di Jalan MT Haryono, Rabu (8/5/2024)

Lokasi kebakaran toko bahan bangunan Sampit tersebut berada di Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Amukan si jago merah cukup sulit dipadamkan, karena banyaknya bahan bangunan yang mudah terbakar di dalam toko bahan bangunan Sampit tersebut.

Bahkan tak sedikit petugas yang kelelahan saat memadamkan api, karena terkendala sumber air di sekitar lokasi kebakaran.

Saat kebakaran terjadi, terdengar berkali-kali suara ledakan dari dalam toko bahan bangunan tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotawaringin Timur, Rihel membenarkan hal tersebut.

“Kita menerima laporan kebakaran sekira pukul 01.13 WIB, bahwa terjadi kebakaran pada sebuah toko bahan bangunan,” terangnya.

Dia mengatakan petugas yang menerima laporan tersebut kemudian langsung menuju lokasi kebakaran.

“Setibanya di lokasi api sudah membesar dan membakar bahan bangunan yang ada di dalam toko,” jelas Rihel.

Lebih lanjut, dia mengatakan objek yang terbakar ialah toko bahan bangunan semi permanen dengan ukuran 24x15 meter.

“Api dinyatakan padam sampai dgn pukul 05.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB,” jelasnya.

Ia mengatakan petugas cukup kesulitan melakukan pemadaman dikarenakan banyaknya bahan bangunan yang mudah terbakar.

“Bangunan sulit untuk dipadamkan karena terdapat bahan-bahan mudah terbakar, seperti oli, thiner, cat tembok, pipa paralon, dan bahan lainnya,” ungkap Rihel.

Baca juga: Padamkan Kebakaran Toko Penjual Bahan Bangunan di Sampit, Relawan dan Petugas Damkar Kotim Kelelahan

Dia juga menyebut cukup banyak petugas yang mengalami kelelahan karena harus memadamkan api selama kurang lebih 4 jam.

Bahkan petugas di lapangan terkendala sumber air dan harus bolak-balik mengisi tangki air pada sungai terdekat.

“Untuk korban jiwa tidak ada, namun pemilik toko bahan bangunan yang terbakar mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah,” tutup Rihel. (*)