Kotim Habaring Hurung

Sekolah Terdampak Banjir, Kadisdik Kotim Minta Murid Tetap Belajar Secara Daring

Kadisdik Kotim, Muhammad Irfansyah, meminta agar peserta didik dapat belajar secara daring di rumah akibat sekolah yang terdampak banjir

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN BANGEL
Kondisi Jalan masuk ke SDN 3 Sawahan terendam benjir setinggi paha orang dewasa Kotawaringin Timur. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Banjir genangan dan luapan yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, sempat mengganggu aktivitas belajar mengajar pada sekolah yang terdampak banjir.

Akses menuju sekolah yang terendam banjir tentu membuat para guru harus mengubah sistem belajar menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur ,pun memastikan meskipun banjir para murid tetap bisa mendapatkan pengajaran.

“Banjir yang terjadi akibat intensitas hujan yang lebat cukup parah, karena sampai masuk ke ruangan kelas,” ujar Kadisdik Kotim, Muhammad Irfansyah, Sabtu (4/5/2024).

Ia menegaskan, meski pun banjir dan harus melakukan PJJ, para murid akan tetap belajar di rumahnya masing-masing.

“Metode pembelajaran yang fleksibel, jika banjir akan dilakukan pembelajaran jarak jauh atau daring, tapi kalau sudah surut bisa kembali belajar di kelas,” M Irfansyah.

Kadisdik Kotim mengatakan, dirinya masih melakukan pendataan terhadap sekolah yang terdampak banjir.

“Untuk jumlah pastinya belum bisa dipastikan, karena ada beberapa sekolah yang berlokasi di daerah rawan banjir belum memberikan laporan,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, sekolah yang telah melapor ialah SDN 3 Sawahan, SDIT Al Ishlah Sampit, DN 1 Ramban, SDN 1 Tumbang Koling, dan SMPN 2 Satap 2 Kecamatan Cempaga Hulu.

M Irfansyah menjelaskan, bahwa kondisi sekolah yang terdampak banjir pun berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

“Kondisinya berbeda beda, ada yang banjir pada halaman sekolah saja, jalan masuk menuju sekolah, dan terparah masuk hingga ke rumah kelas,” ungkapnya.

Terkait permintaan peninggian jalan masuk memuju SDN 3 Sawahan, Kadisdik Kotim pun memberikan tanggapan

“Peninggian jalan tidak dapat dilakukan, karena jalan tersebut tidak masuk kawasan sekolah. Kewenangannya ada di pihak Kelurahan hingga Kecamatan setempat,” ujarnya.

Ia pun mengatakan, bahwa banjir pada 2024 mungkin yang terparah terjadi pada SDN 3 Sawahan.

“Memang banjir pada 2024 ini merupakan yang cukup parah, namun kami berkomitmen memastikan anak-anak tetap mendapatkan hak pendidikannya,” tutup Muhammad Irfansyah. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved