Haul ke 218 Datu Kelampayan
Jelang Haul Ke-218 Datu Kelampayan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Kabar Guru Syaifuddin Zuhri
Kabar duka, jelang pelaksanaan Haul Datu Kelampayan, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Guru Syaifuddin Zuhri meninggal Dunia.
Muhammad Arsyad al-Banjari berangkat ke Arab dan melakukan ibadah haji terlebih dulu. Setelah itu, ia bermukim di Haramain selama beberapa tahun untuk menuntut ilmu agama Islam.
Selama Muhammad Arsyad Al-Banjari belajar di Mekkah, ia berguru langsung kepada beberapa guru besar, seperti Syekh Hasan bin Ahmad al-Yamani, Syekh Ahmad bin Abdul Mun'im ad-Damanhuri, dan Syekh Muhammad Murtadha bin Muhammad az-Zabidi.
Selain itu, ada beberapa ulama yang mendidiknya, yakni: Syekh Abdullah Mirghani Syekh Abdul Wahab at-Thantawy Syekh Abis as-Sandy Syekh Abdul Gani bin Muhammad Hilal Syekh Abdullah bin Hijazi asy-Syarqawy Syekh Shiddiq bin Umar Khan Syekh Salim Abdullah al-Bishri
Muhammad Arsyad Al-Banjari mempelajari berbagai bidang keilmuan, seperti fikih mazhab Syafi'i, tasawuf, sains, hingga astronomi.
Selama belajar di Arab, ia pun bersahabat dengan beberapa orang dari Tanah Air yang juga menuntut ilmu di sana.
Mereka adalah Abdul Rahman al-Batawi, Daud al-Fatani, Abdul Shomad al-Palimbani, dan Abdul Wahab al-Makassari.
Kembali ke Tanah Air Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari kembali ke tanah kelahirannya pada 1772.
Kedatangannya disambut oleh Sultan Tahmidullah II, yang saat itu memimpin Kesultanan Banjar.
Ia pun ditunjuk oleh Sultan Tahmidullah II menjadi ulama untuk mengembangkan keilmuan dan memajukan agama Islam di Kesultanan Banjar.
Penunjukkan Muhammad Arsyad al-Banjari sebagai tokoh atau ulama di Kesultanan Banjar disambut dengan baik oleh masyarakat. Bahkan, Sultan Tahmidullah II juga menjadi salah satu muridnya.
Sultan Tahmidullah II inilah yang kemudian menekannya untuk mengarang sebuah kitab. Muhammad Arsyad al-Banjari kemudian mengarang Kitab Sabilal Mubtadin, yang menjadi pedoman pendidikan agama Islam di Kesultanan Banjar dan bahkan menjadi rujukan bagi penuntut ilmu Islam di Asia Tenggara.
Selama menjadi ulama besar di Kesultanan Banjar, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari berperan merevolusi metode pendidikan Islam.
Ia membuka pusat pendidikan agama Islam atau sebuah pondok pesantren yang diberi nama Dalam Pagar.
Pondok pesantren Dalam Pagar ini kemudian berkembang pesat dan menjadi sebuah perkampungan yang ramai untuk menuntut ilmu agama Islam kala itu.
Banyak ulama-ulama di Banjar pada saat itu merupakan lulusan dari Dalam Pagar pimpinan Muhammad Arsyad al-Banjari.
Syaifuddin Zuhri
Guru Banjar Indah
Datu Kelampayan
Datu Kalampayan
Datu Kelampaian
Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari
Desa Dalam Pagar
Hari ini Haul Ke-218 Datu Kelampayan, ini Profil dan Karya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari |
![]() |
---|
LINK Live Streaming Haul Datu Kelampayan Hari ini, Siaran Langsung di Dalam Pagar Martapura Kalsel |
![]() |
---|
Rentetan Kegiatan Haul Datu Kalampayan 2024, Ini Kitab Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Semasa Hidup |
![]() |
---|
Persiapan Jelang Haul Datu Kalampayan 2024, Dinas Pariwisata Kalsel Buka Warung Gratis, Cek Waktunya |
![]() |
---|
Jadwal Acara Khutbah Haul ke 218 Datu Kalampayan, Ada Sanad Ilmu Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.