Haul ke 218 Datu Kelampayan

Haul Ke-218 Datu Kelampayan, ini Sosok Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan kabar jelang Datu Kalampayan yang akan digelar di Masjid Tuhfaturroghibin Desa Dalam Pagar, Martapura, kalsel.

|
Editor: Nia Kurniawan
Istimewa via Banjarmasin Post
Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan kabar jelang Datu Kalampayan yang akan digelar di Masjid Tuhfaturroghibin Desa Dalam Pagar, Martapura, Kalimantan Selatan. 

TRIBUNKALTENG.COM, MARTAPURA - Sosok Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan kabar jelang Datu Kalampayan yang akan digelar di Masjid Tuhfaturroghibin Desa Dalam Pagar, Martapura, Kalimantan Selatan.

Rencana Haul Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kelampaian, pelaksaan Haul Ke-218 Datu Kelampayan atau Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari akan berlangsung Senin (15/4/2024).

Nah, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari adalah seorang ulama besar yang berasal dari Kerajaan Banjar di Martapura, Kalimantan Selatan.

Ia lahir di Martapura, yang menjadi salah satu pusat keagamaan Islam di Indonesia pada abad ke-16.

Baca juga: Biografi Datu Kalampayan atau Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Jelang Haul di Martapura Kalsel

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari berperan besar dalam penyebaran Islam pada abad ke-18. Ia merupakan pengarang Kitab Sabilal Muhtadin, yang menjadi rujukan bagi para mahasiswa yang mendalami agama Islam di Asia Tenggara dan Mesir.

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari lahir di Martapura, Kalimantan Selatan, pada 17 Maret 1710 M atau 1122 H.

Nama asli Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari adalah Sayyid Ja'far Al-Aydarus. Ia kemudian mendapat julukan Datu Kalampaian.

Sejak kecil hingga dewasa, ia belajar agama Islam langsung dari keluarganya.

Di samping itu, ia juga diberikan pelatihan membuat kaligrafi. Sekitar umur 30 tahun, Muhammad Arsyad Al-Banjari ingin melanjutkan pendidikannya ke Tanah Suci Mekkah.

Keinginan itu dikabulkan oleh pemerintah Kesultanan Banjar pada 1739.

Muhammad Arsyad al-Banjari berangkat ke Arab dan melakukan ibadah haji terlebih dulu. Setelah itu, ia bermukim di Haramain selama beberapa tahun untuk menuntut ilmu agama Islam.

Selama Muhammad Arsyad Al-Banjari belajar di Mekkah, ia berguru langsung kepada beberapa guru besar, seperti Syekh Hasan bin Ahmad al-Yamani, Syekh Ahmad bin Abdul Mun'im ad-Damanhuri, dan Syekh Muhammad Murtadha bin Muhammad az-Zabidi.

Selain itu, ada beberapa ulama yang mendidiknya, yakni: Syekh Abdullah Mirghani Syekh Abdul Wahab at-Thantawy Syekh Abis as-Sandy Syekh Abdul Gani bin Muhammad Hilal Syekh Abdullah bin Hijazi asy-Syarqawy Syekh Shiddiq bin Umar Khan Syekh Salim Abdullah al-Bishri

Muhammad Arsyad Al-Banjari mempelajari berbagai bidang keilmuan, seperti fikih mazhab Syafi'i, tasawuf, sains, hingga astronomi.

Selama belajar di Arab, ia pun bersahabat dengan beberapa orang dari Tanah Air yang juga menuntut ilmu di sana.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved