Berita Palangkaraya
Ketua GMNI Cabang Palangkaraya Kritik Disdik Kalteng Penyaluran Beasiswa TABE Bertele-tele
GMNI Cabang Palangkaraya, Pebriyanto yang mana mengkritik penyelenggaraan program TABE Berkah tidak profesional dan terkesan terlalu bertele-tele
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Terlambatnya penyaluran Tabungan Beasiswa Berkah atau TABE, menjadi bahan gelombang kritik yang terjadi di media sosial yang mengarah ke Dinas Pendidikan Kalteng.
Lebih dari 13.000 mahasiswa dipilih sebagai penerima beasiswa dalam tahap pertama, namun proses penyalurannya belum terealisasi.
Kritikan juga datang dari Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI Cabang Palangkaraya, Pebriyanto yang mana mengkritik penyelenggaraan program TABE Berkah yang ia nilai tidak profesional dan terkesan terlalu bertele-tele.
"Menurut saya permasalahan ini harus segera dituntaskan, banyak mahasiswa yang sangat menaruh harapan kepada program beasiswa ini untuk memenuhi semua keperluan kuliahnnya," ujar Pebriyanto, Senin (25/3/2024).
Mana mana hal itu ia nilai sangat berguna untuk kebutuhan mahasiswa. Terutama mahasiswa yang taraf ekonominya menengah kebawah.
"Jika memang ada keterlambatan, seharusnya ada inisiatif dari pimpinan untuk menginformasikan penyebab keterlambatan itu,” kata Pebriyanto.
Termasuk, simpang siurnya informasi yang ada di media sosial yang mana menurutnya harus cepat diatasi oleh Dinas Pendidikan dan pihak terkait lainnya.
"Menurut saya informasi yang tidak jelas mengenai proses penyaluran beasiswa ini segera dilurusakan agar tidak terjadinya hoaks yang bertebaran di sosial media," jelas Pebriyanto.
Baca juga: Bentuk Kritikan kepada Disdik Kalteng, Mahasiswa Penerima Beasiswa Buka Petisi Serukan Keadilan Tabe
Baca juga: Polemik Beasiswa Berkah TABE, Ribuan Mahasiswa Belum Dapat Kepastian Pencairan
Baca juga: Disdik Kalteng Libatkan Masyarakat, Beri Penilaian Mahasiswa S2 Layak Terima Beasiswa Pendidikan
Dari Informasi yang ia dapatkan, kerlambatnya penyaluran beasiswa itu dikarenakan proses penerbitan nomor rekening secara kolektif dari PT Bank Kalteng dan belum di approvenya pembuatan kartu ATM dari Bank Indonesia.
Pasalnya informasi yang diberikan oleh Bank Indonesia terkait approval kartu ATM, belum adanya surat permintaan izin yang diberikan oleh Disdik ataupun PT Bank Kalteng.
"Kiranya pihak penyelenggara program yakni Disdik Kalteng bisa meluruskan informasi-informasi yang kiranya keliru secepatnya," harap Pebriyanto.
Termasuk, tambahnya, jangan memberikan kesan lempar sana lempar sini kepada mahasiswa yang sudah berharap banyak dengan beasiswa ini. (*)
Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
![]() |
---|
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.