Berita Palangkaraya
Pencairan Tabungan Beasiswa Berkah Lambat, BEM UPR Sebut Penelitian dan Pembayaran UKT Tertunda
Pencairan Tabungan Beasiswa Berkah atau TABE lambat pencairannya berdampak pada penelitian dan pembayaran UKT Mahasiswa tertunda.
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Pencairan Tabungan Beasiswa Berkah atau TABE merupakan program Dinas Pendidikan atau Disdik Kalteng lambat, berdampak pada penelitian dan pembayaran UKT Mahasiswa tertunda.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Palangkaraya atau BEM UPR menilai keterlambatan pencairan Tabungan Beasiswa Berkah atau TABE sebagai pengelolaan yang tidak profesional.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Mahasiswa BEM UPR, David Benedictus Situmorang, Jumat (22/3/2024) menyikapi keluhan mahasiswa terkait Tabungan Beasiswa Berkah atau TABE Disdik Kalteng.
“Kalau dari kita sebagai mahasiswa melihat mereka tidak profesional, kenapa tidak professional karena seharusnya pihak pemerintah sudah betul-betul merencanakan dan sesuai dengan timeline yang mereka keluarkan,” jelasnya.
“Hari ini kita melihat mereka ini tidak profesional, memberikan alasan bahwa menunggu persetujuan dari Bank Indonesia terkait kartu, izin, dan yang terbaru ini menunggu percetakan ATM selesai,” imbuhnya.
Ia menilai seharusnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, sudah dengan matang berkordinasi dengan pihak terkait, seperti Bank Kalteng dan Bank Indonesia untuk program yang ingin dilaksanakan tersebut.
David menyebut, sedikit banyak BEM turut berpartisipasi mengeluarkan surat rekomendasi yang diminta Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, untuk disertakan dalam persyaratan mendapatkan Program TABE tersebut.
Dikatakan David kurang lebih terdapat 300 orang mahasiswa, yang meminta surat rekomendasi dari BEM itersebut.
“Isi dari suratnya itu, merekomendasikan untuk ikut dalam program beasiswa itu,” jelasnya.
Kemudian David menyebut, lebih dari 50 persen pengurus BEM juga turut berpartisipasi dalam program beasiswa TABE ini.
Menurut David, penuturan sejumah mahsiswa keterlambatan pencairan TABE tersebut berimbas pada beberapa kegiatan kampus, seperti penelitian dan pembayaran UKT yang tertunda.
“Banyak yang cerita, itu mereka nanya kapan sih beasiswa ini disalurkan sedangkan kita ini mau berangkat penelitian, yang lebih banyak itu yang mau berangkat penelitian, kan mereka punya harapan untuk dibantu pemerintah. Dan kita liat program ini bagus, cuma dalam realisasinya mereka gak profesional,” imbuhnya.
Imbas dari tertundanya penelitian dan pembayaran UKT ini, mengharuskan mahasiswa untuk meminta keringanan pada rektorat.
“Jadi seharusnya dia berangkat (penelitian) karenakan butuh dana untuk ongkos kan, itu mereka tunda dulu sementara. Jadi mereka banyak koordinasi ke jurusan masing-masing untuk tunggu dulu,”sebutnya.
Meskipun belum terdapat mahasiswa, yang menunda hingga semester depan untuk penelitian ataupun pembayaran UKT.
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.