Banjir di Palankgaraya

Tanggap Darurat Banjir Palangkaraya di Perpanjang, Curah Hujan Tinggi Warga Diminta Tetap Waspada

BPBD Palangkaraya mencatat, pada 18 Maret 2024 telah terdapat 19 kelurahan di wilayah ini yang terendam banjir.

Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Anita Widyaningsih
Plt Kepala BPBD Palangkaraya, Hendrikus Satria Budi dan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangkaraya, Heri Pauzi sampaikan Perpanjangan Status Tanggap Darurat. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah  atau BPBD Palangkaraya mencatat, pada 18 Maret 2024 telah terapat 19 kelurahan di wilayah ini yang terendam banjir.

Menurut data BPBD Palangkaraya banjir tersebut mengakibatkan, 5.533 rumah terendam, serta 33.003 jiwa terdampak.

Dari pemantauan BPBD Palangkaraya, ketinggian air di DAS Kahayan mencapai 80 cm, dan DAS Rungan mencapai 60 cm.

Luapan Sungai Kahayan, Sungai Rungan dan Sungai Sebangau mengakibatkan banjir, melanda sejumlah wilayah di Kota Palangkaraya tersebut.

Plt Kepala BPBD Palangkaraya, Hendrikus Satria Budi menyampaikan status tanggap darurat bencana banjir, telah diperpanjang hingga tiga hari kedepan, terhitung 18 hingga 20 Maret 2024.

Kemudian ia menyampaikan, terkait posko induk secara komando berada di Kantor BPBD Palangkaraya, yang terletak di Jalan Badak Kota Palangkaraya.

“Kemudian secara berjenjang posko-posko yang ada, dan korlap di wilayah tergenang banjir itu kita geser ke kelurahan. Jadi nanti secara berjenjang lurah bertanggung jawab atas wilayahnya masing-masing,” jelasnya.

Budi menambahkan, pihaknya juga akan mempertahankan tempat pengungsian, satu di antara lokasi pengungsian adalah SDN 1 Langkai, Palangkaraya.

“Ini akan mengganggu pembelajaran anak-anak SD ya, tetapi kita sudah koordinasikan dengan Kepala Sekolahnya, bahwa yang akan kita gunakan untuk pengungsian hanya aulanya saja. Kelas-kelas nya masih bisa di fungsikan,” imbuhnya.

Dalam beberapa hari ini, intesitas hujan di Kota Palangkaraya masih cenderung lebat dan sering, sehingga dikhawatirkan debit air akan kembali naik.

Namun Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangkaraya, Heri Pauzi mengungkapkan, pemantauan di Lapangan, tidak terjadi kenaikan debit air.

“Untuk kenaikan tidak ada, malah ada penurunan di beberapa titik diwilayah Kelurahan, yang dilakukan teman-teman lurah dan relawan,” sebutnya Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Pasca Banjir Desa Hanjalipan, Camat Kota Besi Kotim Sebut Ekonomi Masyarakat Mulai Pulih

Kemudian ia mengimbau kepada masyarakat, yang hingga kini masih bertahan dirumah untuk tetap berhati-hati, dan mengantisipasi terjadinya kenaikan debit air.

“Terutama menjaga balita, anak-anak dan juga lansia yang mungkin sudah susah berjalan secara normal.

Disamping itu juga untuk menjaga aliran listrik, supaya jangan sampai terendam di air karena akan sangat berbahaya,” pungkasnya. (*)
 

--

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved