Berita Palangkaraya
Warga di Posko Pengungsian SDN 1 Langkai Keluhkan Menu Olahan Telor Tiap Hari, Takut Kolesterol
Warga di posko pengungsian mengeluhkan makanan yang diberikan kepada mereka, hanya berupa nasi dan olahan telor saja, sehingga khawatir kolesterol
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Palangkaraya, membuat sebagian masyarakat terdampak memilih pengungsian sebagai alternatif untuk menyelamatkan diri.
Di posko pengungsian, segala aktifitas dan ruang gerak menjadi terbatas, Pemerintah Kota Palangkaraya tidak diam untuk membantu warga terdampak dengan melengkapi posko beserta dapur umum.
Namun terbatasnya Posko Pengungsian ini, dikeluhkan oleh pengungsi terutama pada makanan yang disajikan.
Satu di antara pengungsi di SDN 1 Langkai, Nurhidayah menyebut makanan yang disajikan di lokasi ini hanya berupa nasi dan olahan telur.
“Dari makanan aja, kami kan ibaratnya puasa, seharusnya makanannya yang layak. Masa telur terus, kadang dioseng kaya gitu, mana rasanya udah gak ada,” jelasnya.
Ia menyebut, kemarin terdapat informasi akan disediakan makanan untuk balita, dan anak, dan juga sebagian selimut yang baru saja di bagikan.
“Kami kalau makanan dapat aja, tapi kayaknya ibaratnya tu gak selera makan gak ada rasa, pagi itu nah seharusnya cepat-cepat, sebagian ada yang gak puasa, pagi-pagi sebenarnya harus dapat makan, ini jam 9 jam 10 baru dapat makan,” imbuhnya.
Kemudian dikatakan Nurhidayah, untuk perlengkapan lainnya seperti air mineral telah tercukupi.
Nurhidayah telah mengungsi ke lokasi ini, sejak hari ke dua pengungsian dibuka.
Ia mengungsi bersama 2 orang anaknya, yang berusia 9 dan 7 tahun.
“Aku kasian sama anak, kalau main air terus diare jadi ku bawa naik aja, anak yang besar dan suami di rumah, paling malam pulang sahur di rumah aja,” jelasnya.
Namun ia menyebut, untuk tidur ruangan terasa cukup, hal ini didasari oleh sebagian masyarakat terdampak masih bertahan dirumah karena mendapatkan bantuan sembako.
Baca juga: BPBD Kota Palangkaraya Bangun 6 Posko Pengungsian Bagi Warga Terdampak Banjir, Berikut Lokasinya
Baca juga: Bantuan Pengungsi Korban Kebakaran Flamboyan Bawah Palangkaraya Terus Mengalir, Posko Dibuka 14 Hari
Baca juga: Bayi Meninggal Akibat Muntaber Saat Banjir di Palangkaraya, Balap Sipet: Tak Ada Laporan ke Posko
“Ngungsi itu kan gimana layaknya orang makan yang enaknya, masa telur terus kasian kolesterol naik, bukannya tambah sehat malah tambah sakit,” jelasnya.
Sementara satu di antara masyarakat terdampak lainnya, Siti Aina menyebut ia masih kerap kali bolah balik ke rumah, karena tidak bisa tidur di pengungsian.
“Masih pulang bolak-balik ke atas, masih ada sebagian di rumah. Gak bisa ditinggal, takut api, listrik,” jelasnya.
Namun ia menyebut, pihak kelurahan meminta Aina untuk datang ke pengungsian untuk dilakukan pendataan. (*)
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.