Berita Palangkaraya
Pemberantasan Sarang Nyamuk Jadi Cara Efektif Atasi Demam Berdarah, Fogging Tak Lagi Diperlukan
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng sebut Suyuti Samsul menyebut, cara terbaik dari mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah pemberantas sarang nyamuk
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Samsul menyebut, cara terbaik dari mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah pemberantas sarang nyamuk (PSN).
Namun disayangkan, saat ini Suyuti menyebut hanya 30 persen rumah tangga, yang melaksanakan PSN.
“Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) itu adalah cara terbaik untuk mengatasi DBD, masalahnya cuma 30 persen rumah tangga yang melaksanakan PSN,” jelasnya, Selasa (5/3/2024).
Terangnya, saat ini fogging tidak lagi dijadikan upaya dalam penyelesaian masalah terkait dengan DBD ini. Menurut penelitian menunjukan, 80 persen wilayah di Indonesia itu resistan.
Sehingga fogging dapat dikatakan hanya membuang biaya, energi, dan dapat mencemari lingkungan.
“Kenapa fogging tidak lagi dipakai, karena penelitian menunjukan bahwa 80 persen wilayah indonesua itu resistan, sehingga kitab uang-buang biaya, buang-buang energi, lebih parahnya malah mencemaru lingkungan yang mana itu tidak memberikan dampak,” jelas Suyuti.
Mantan Direktur RSJ Kalawa Atei itu menyebutkan, perlunya kesadaran dari masyarakat dalam penerapan pemberantas sarang nyamuk ini.
Ia optimis, jika pemberantas sarang nyamuk dijalankan sejalan kasus DBD akan mengalami penurunan.
Suyuti juga menyampaikan, saat ini sedang dilakukan projek imuniasi, dan telah memasuki tahap menunggu hasil.
Jika hasil yang ditunjukan ini baik, maka pihaknya akan menerapkan di Kalimantan Tengah.
“Meskipun biayanya masih mahal, karena itu vaksinasi dua kali, yang mana untuk vaksinasi itu memakan biaya Rp 1,8 juta, sehingga kalau 2,7 juta penduduk itu memakai anggaran sekitar Rp 5 triliun,” jelasnya.
Baca juga: Dinkes Kalteng Prediksikan Diare dan Demam Berdarah Berpotensi KLB di Wilayah Terdampak Banjir
Baca juga: Kasus DBD Palangkaraya Masih Terkendali, Pj Wali Kota Hera Nugrahayu Sebut Pasien Tahap Pemulihan
Hal tersebut, dirasa memberatka bagi Dinas Kesehatan sehingga pihaknya mengharapkan, masyarakat dapat melakukan pemberantas sarang nyamuk.
Mengingat pemberantas sarang nyamuk sangat mudah untuk dilakukan, yakni dengan cara mengubur, menguras dan menutup.
Namun ia menyadari, untuk melakukan pemberantas sarang nyamuk diperlukan komitmen bersama dari seluruh pihak.
Kemudian Suyuti menyampaikan, bagi masyarakat yang menemukan atau mengalami demam yang tidak jelas, agar dapat memeriksakan diri ke puskesmas terdekat, sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan.
Ia juga berpesan, agar perlu diingat tidak semua demam berdarah itu perlu dirawat di rumah sakit.
“Selama dia tidak mengalami kenaikan suhu demam tinggi, tidak terpecah trombosit dan sebagainya. Maka cukup dirawat jalan, tidak perlu sampai di rumah sakit,” tutup Suyuti. (*)
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.