Berita Palangkaraya

Dinkes Kalteng Prediksikan Diare dan Demam Berdarah Berpotensi KLB di Wilayah Terdampak Banjir

Penyakit diare, dan Demam Berdarah Dengue diprediksikan akan menjadi Kejadian Luar Biasa  (KLB) di sejumlah wilayah yang terdampak banjir

|
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
Shutterstock
Ilustrasi, Demam Berdarah dan Diare, menjadi penyakit yang diprediksi berpotensi KLB di wilayah yang terdampak banjir di Kalteng. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Penyakit diare, dan Demam Berdarah Dengue diprediksikan akan menjadi Kejadian Luar Biasa  (KLB) di sejumlah wilayah yang terdampak banjir.

Sehingga untuk mengantispasi dan melakukan penanganan maka Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Kesehatan menerjuankan tenaga kesehatan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul, di Kantor Gubernur Kalteng Jalan RTA Milono, Palangkaraya, Jumat (26/1/2024).

“Fokus kita di kesehatan itu, selalu fokus pada penyakit yang berpotensi kejadian luar biasa. Itu ada 17 penyakit, bukan berarti yang lain kita tidak urus tapi kalau kita fokus ke ribuan penyakit kan agak susah, jadi fokus kita pada yang berpotensi. Apa itu, seperti diare kemudian demam berdarah,” jelasnya.

Baca juga: Demam Berdarah Dengue Renggut Satu Nyawa, Dinkes Kalteng Sebut Belum Masuk Kejadian Luar Biasa

Baca juga: Belum Ada Kasus Gagal Ginjal Akut, Dinkes Kalteng Instruksikan Larangan Penggunaan Obat Sirup

Mantan Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya ini mengungkapkan, saat ini pihaknya telah melakukan pelayanan kesehatan dalam rangka mencegah penyakit-penyakit potensi KLB tersebut muncul.

“Saat ini di lapangan sebenarnya sudah bergerak, atas perintah pak gubernur kita sudah bergerak duluan,” sebut Suyuti Syamsul.

Suyuti Syamsul menambahkan, dalam hal ini pihaknya tentu berkolaborasi dengan seluruh jejaring kesehatan.

Pihaknya sebagai penanggung jawab wilayah, mengatur sedemikian rupa agar pelayanan tidak terdampak pada saat terjadi krisis bencana ataupun wabah.

Ia juga menyebut, untuk penyakit yang lain tetap diatasi, namun pihaknya berfokus pada penyakit yang berpotensi KLB.

Ia juga mengimbau, agar masyarakat dapat mengkonsumsi air dan makanan yang bersih pada situasi saat ini.

“Kalau terkait dengan itu tentu akan didukung oleh sektor lain, kuncinya kan mengkonsumsi air yang bersih dan makanan yang bersih. Dan itukan didukung oleh teman-teman yang membikin dapur umum,” jelasnya.

Kemudian pihaknya juga mendukung melalui pemberian obat-obatan, pemberian penguatan dayatahan tubuh.

Suyuti menyebut, yang paling penting adalah bagaimana sanitasi lingkungan, yang menjadi bagian dari Dinkes dapat terjamin.

Baca juga: Dinkes Kalteng Terjunkan 40 Nakes Bantu Warga di Daerah Banjir, Aktifkan 72 Fasilitas Kesehatan

Baca juga: Vaksinasi Dosis Empat Kotim, Dinas Kesehatan Akan Diprioritaskan Bagi Petugas Pelayanan Publik

Sehingga tidak meningkatkan risiko-risiko terjadinya KLB.

Sayuti menyebut, bahkan pihaknya telah menyiapkan KIT untuk lansia, dengan mempersiapkan pampers.

Selain lansia, anak-anak dan ibu hamil juga menjadi fokus dalam hal ini dengan memberikan pampers dan makanan tambahan.

Hal ini dilakukan karena adanya potensi kekurangan gizi akut yang dapat terjadi.

“Dapur umum memang menyediakan banyak, tapi itukan relatif memenuhi kebutuhan dasar. Tapi untuk kebutuhan orang hamil, dan pertumbuhan anak-anak kita perlu support,” pungkasnya (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved