Menteri LHK Kunker ke Kalteng

Menteri LHK Siti Nurbaya Ajak Delegasi AS Lihat Bukti Nyata Atasi Karhutla di Kalteng

Kunjungan kerjanya ke Desa Tuwung, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau Menteri LHK Siti Nurbaya mengajak delegasi AS ke Desa Tuwung

|
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Anita Widyaningsih
Menteri LHK Siti Nurbayah saat diwawancarai awak media usai kunjungan ke Desa Tuwung Pulang Pisau, Rabu (24/1/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PULANG PISAU – Dalam rangka kunjungan kerjanya ke Desa Tuwung, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Rabu (24/1/2024).

Saat ditemui awak media ia menyampaikan pihaknya baru saja menandatangani MoU, terkait dengan sosial forestry, penyuluhan, menejemen hutan yang sustainable, dan beberapa hal lainnya.

“Kita kedatangan US Forest Service Chief dari Amerika, dan gak sembarangan ya dari Amerika Serikat itu ke Indonesia, kita baru tanda tangan MoU, kerja bersama, sosial forestry, penyuluhan, menejemen hutan yang sustainable, dan yang lainnya” jelasnya.

Ia menambahkan, pihakya memiliki kebiasaan untuk memperlihatkan bukti yang ada di lapangan.

Baca juga: Jadi Daerah Terparah Karhutla Kalteng 2015, Menteri LHK Sebut Pulang Pisau Berhasil Atasi Karhutla

Baca juga: Minamas Plantation Komit Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla, Lakukan Sosialisasi dan Pelatihan

Hal ini dilakukan, karena dirasa sangatlah penting, untuk membuktikan secara nyata bahwa secara serius mengatasi hal ini.

Kemudian ia menambahkan, dalam konteks ini, kerja bersama USFS ini memiliki best practice yang baik.

“Sistem penangan kehutanan kita dulu belajar dari Amerika, di mana orang gak bisa masuk, istilahnya nyamuk gak boleh mati, ranting gak boleh patah,” jelasnya.

Kemudian setelah 2015, sesuai dengan arahan Presiden dan keputusan Mahkamah Konstitusi maka dilakukan penyesuaian, sehingga, akses perhutanan sosial di perkuat.

“Tadi saya sudah cerita ke pak Rendy, kalau sudah dikasih akses masyaratanya gimana masa gitu doang. Maka difasilitasi,” jelasnya.

“Pak Presiden selal tekankan pada saya, jangan sampai masyarakat hanya dikasih akses. Tapi juga harus di beri fasilitasinya, pengetahuannya, kelembagaannya, kemudian termasuk financialnya untuk mencapai kesejahteraan secara ekonomi,” tambah Siti Nurbayah.

Pada kunjungan kali ini, ia mengaku gembira melihat masyarakat di wilayah ini, karena lebih ceria di bandingkan 2015 lalu saat terjadi kebakaran hutan.

Baca juga: Jadi Daerah Terparah Karhutla Kalteng 2015, Menteri LHK Sebut Pulang Pisau Berhasil Atasi Karhutla

Baca juga: Penegakkan Hukum Terpadu Dilakukan KLHK, Kepolisian dan Kejaksaan Bagi Pelaku Pembakar Lahan

“Kebakaran hutan itukan dari tahun ke tahun jadi hal yang serem buat Indonesia, karena kita dianggap menggaggu Singapore dan Malaysia. Dan itu selalu dibahas, secara Internasional saya juga kepepet,” terangnya.

Namun Siti menambahkan, pada 2016 mulai dilakukan pengerjaan lebih serius dalam hal ini, sehingga pada 2017 mulai membaik dan pada 2018 telah terlihat hasilnya, dan telah mendapatkan banyak pengakuan Internasional.

“That’s why, Pak Rendy Moore saya ajak, liat bukti di lapangannya, hasil kerjanya,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved