Berita Kalsel

Banjir di Kalsel, Murid SDN 2 Banua Hanyar HSS Terpaksa Belajar di Atas Jembatan dan Kelas Terendam

Banjir di Kalsel, membuat sejumlah murid SDN 2 Banua Hanyar HSS terpaksa belajar di atas jembatan dan di ruang kelas terendam air hingga 10 cm

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Sejumlah murid SDN 2 Banua Hanyar HSS Kalsel, terpaksa belajar di atas jembatan lantaran ruang kelas mereka terendam air 10 hari lalu, hingga saat ini belum surut. 

TRIBUNKALTENG.COM, KANDANGAN – Banjir di Kalsel, terus terjadi dan meluas di berbagai daerah. Bahkan sejumlah sektor pun terdampak akan banjir ini.

Salah satunya adalah terganggunya proses belajar di Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sejumlah murid SDN 2 Banua Hanyar terpaksa belajar di atas jembatan lantaran, sudah 10 hari ruang kelas sekolah mereka terendam banjir.

Tak hanya enam ruang kelas yang terendam tapi juga ruang guru, WC serta seluruh bangunan lainnya.

Namun, kegiatan belajar mengajar masih tetap dilaksanakan pihak sekolah di tengah kondisi tersebut.

Baca juga: Banjir di Kalteng, BPBD Provinsi Sebut Kabupaten Barsel Masih Terendam, Dua Kecamatan Terdampak

Baca juga: Banjir di Kalsel, Jalan Amuntai Tanjung Terendam Air, Pengendara Nekat Terobos Motor Mogok

Selain alasan tak jelas kapan banjirnya surut, pihak orang tua siswa juga mendukung beajar tetap dilanjutkan, karena anak-anak setempat mayoritas bisa berenang.

 Abdurrahman, guru di sekolah tersebut, Minggu (21/1/2024) mengatakan, ketinggian air di dalam ruang kelas 1,2 dan 3 masuk ke ruag kelas mencapai 25 sampai 30 sentimeter dari teras sekolah.

Sedangkan di kelas 4, 5 dan 6 bangunan sediit lebih tinggi, masuk ke ruang kelas sampai 20 sentimeter.

“Sampai sekarang, belum ada penurunan. Bahkan ketinggian air terus meningkat, ini sudah lebih 10 hari, air lebih cepat naiknya ketimbang tahun sebelumnya,”kata Abdurrahman.

Diakui belajar di tengah kondisi tersebut, membuat guru dan siswa tak nyaman.

“Terutama saat menuju ruang kelas, pakaian guru da anak-anak kami selalu basah. Belum lagi ancaman penyakit gatal, karena kaki sering terendam air tiap hari,”ungkap Abdurrahman.

Untuk kegiatan lain seperti Jumat Takwa, pihaknya pun terpaksa mengajak anak-anak belajar di atas jembatan titian yang baru dibangun.

Jembatan tersebut merupakan titian akses petani menuju ke sawah. “Kegiatan Jumat Takwa kami laksanakanlesehan di atas jembatan itu.

Biasanya ada salat dhuha, tapi sementara banjir ditiadakan, karena kapasitas jembatan yang sempit. Kami isi membaca surat Yasin, Shalawat Qamilah dan Busro,”kata Abdurrahman.

Baca juga: Banjir di Kalsel, Warga Bincau Muara Kabupaten Banjar Dalam 3 Bulan Terakhir 6 Kali Kebanjiran

Baca juga: Banjir di Kalsel, Hampir 3 Pekan Rumah Warga dan Jalan di Martapura Terendam Air Hingga Berlumut

Selain kegiatan Jumat Taqwa, sebagian siswa kelas 5 juga belajar secara duduk lesehan di atas jembatan tani tersebut. Mereka, para siswa tetap bersemangat turun ke sekolah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved