Tuah Turangga Agung Group
Kolaborasi Tanggap Darurat, PT TOP Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Buhut
Upaya itu juga dilakukan PT. Telen Orbit Prima (TOP) yang turut serta membantu menyalurkan bantuan, dan evakuasi warga.
TRIBUNKALTENG.COM, KAPUAS - Sejumlah kalangan bergandengan tangan melakukan tanggap dadurat terhadap banjir yang melanda Desa Buhut Jaya, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalteng, beberapa waktu lalu.
Upaya itu juga dilakukan PT. Telen Orbit Prima (TOP) yang turut serta membantu menyalurkan bantuan, dan evakuasi warga.
Tim gabungan dari berbagai unit turut langsung ke lapangan seperti CSR, SHE, ERT, dan security.
Tim juga bersinergi dengan pengurus desa serta organisasi masyarakat untuk melakukan penyaluran bantuan makanan.
Baca juga: Banjir Awal 2024, BP-BPK Kalteng Catat 1.935 Jiwa Terdampak di 4 Kabupaten Wilayah Kalimantan Tengah
Total makanan siap santap sejumlah 900 paket dibagikan oleh PT. TOP bagi warga terdampak.
Penyaluran makanan dibagi di dua titik, yakni RT 1-3 serta RT 4-5 di jam makan siang dan makan malam.
PT. TOP juga bersinergi dengan perusahaan lainnya dalam aktivitas tanggap darurat bencana banjir di Buhut.
PT. TOP, PT. BMR, PT. ABB, PT. KPP serta PT. Pamapersada ikut terjun langsung mengatasi banjir.
Mulai dari menerjunkan tim evakuasi, bantuan perahu karet untuk evakuasi, bantuan penyaluran makanan, serta sembako.
Kolaborasi yang dijalankan antara pihak perusahaan dengan pemerintah desa, organisasi masyarakat, serta masyarakat Buhut.
Desa Buhut Jaya memang sempat terjadi banjir parah akibat hujan deras, pada awal tahun, tepatnya 1 Januari 2024 lalu, sejak dini hari hingga sekira pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Intensitas Hujan Cukup Tinggi di Wilayah Kalteng, BMKG Palangkaraya Ingatkan Waspadai Dampak Banjir
Hujan yang terus mengguyur Desa Buhut telah menyebabkan banjir di beberapa wilayah Desa.
Ketinggian air cukup bervariasi, mulai dari setinggi mata kaki sampai yang paling parah setinggi dada orang dewasa.
Terlihat bahwa banjir menggenangi beberapa titik, di antaranya di wilayah Pasar RT 4, jalan kebun, SD Buhut Jaya, Area Buhut Trans, sampai ke RT 1.
Namun nampak juga ada beberapa wilayah yang aman dari terjangan banjir.
Misalnya saja di area Masjid Buhut, bundaran Buhut, dan sebagian RT 2 yang memiliki topografi permukaan cukup tinggi.
Keterangan dari sejumlah tokoh masyarakat bahwa bencana banjir di Buhut kali ini merupakan yang terparah selama beberapa tahun terkahir.
Seorang tokoh masyarakat Buhut, Tandas mengatakan, hujan sudah turun sejak jam 12 malam.
“Sejak dini hari, air hujan turun dengan sangat deras, makanya saya selalu memantau ketinggian air takutnya air naik sampai rumah kami,” kata Tandas dalam rilis yang diterima TribunKalteng.com.
Air mulai naik sampai halaman rumah pada pukul 06.00 WIB. Semenjak pukul 08.00 WIB, dengan belum berakhirnya hujan air perlahan mulai naik ke rumah-rumah warga.
Puncaknya sekitar pukul 10.00 WIB air secara konstan menggenangi rumah.
Baca juga: 2 Kecamatan dan 9 Desa di Barito Selatan Masih Terendam Banjir, 179 KK Serta 810 Jiwa Terdampak
Hal tersebut membuat warga mulai memindahkan barang berharga, kasur, maupun baju mereka ke tempat lebih tinggi sehingga aman dari terjangan banjir.
Warga berpendapat bahwa kejadian banjir ini disebabkan karena faktor cuaca serta intensitas hujan yang memang tinggi di berbagai wilayah.
Tingginya curah hujan tidak dapat ditampung dan dialirkan oleh sungai yang ada di sekitaran desa Buhut.
Ketika meninjau lokasi, terlihat bahwa sungai Buhut, Sungai Mahantai dan Sungai Sepan debit airnya melampaui rata-rata kondisi normal.
Hal tersebut disinyalir sebagai faktor utama terjadi banjir. Tingginya intensitas curah hujan ditengarai menjadi penyebab utama terjadi banjir di Desa Buhut Jaya.
Tercatat bahwa intensitas hujan pada tanggal 1 Januari mencapai angka 172 mm, sementara di tanggal 2 Januari mencapai angka 100 mm.
Sebagai informasi, nilai ambang batas untuk menentukan intensitas hujan oleh BMKG dibagi menjadi 6 tingkatan yakni: 0 mm/hari (berawan), 0,5-20 mm/hari (hujan ringan), 20-50 mm/hari (hujan sedang), 50-100 mm/hari (hujan lebat), 100-150 mm/hari (hujan sangat lebat) dan >150 mm/hari (hujan ekstrem).
Sehingga diketahui bahwa hujan yang terjadi di Desa Buhut dapat dikategorikan sebagai hujan sangat lebat.
Seorang warga, Nanang menuturkan bahwasanya banjir di Buhut memang kejadian luar biasa yang jarang sekali terjadi.
“Sepanjang hidup di Buhut, saya sudah pernah merasakan bencana banjir beberapa kali. Banjir paling parah pernah terjadi pada tahun 1997, bahkan genangan airnya lebih parah dari yang terjadi hari ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, setelah banjir 1997, Buhut sudah pernah merasakan beberapa kali banjir, di antaranya 2004, 2008, 2018, sampai terakhir di 2023 kemarin.
Namun banjir yang terjadi pada tahun-tahun tersebut dinilai tidak terlalu parah dan hanya menyebabkan genangan di sejumlah titik saja. (*)
| Bantu UMKM Lokal, PT SMM Serahkan Mesin Jahit, Obras dan Soundsystem Senilai Rp 63 Juta |
|
|---|
| PT Asmin Bara Bronang jadi Sponsorship Beragam Lomba di Desa Barunang pada HUT ke-80 RI |
|
|---|
| Asmin Green School 2.0 Hadirkan Edukasi Lingkungan dan Praktik Pengolahan Sampah di Sekolah |
|
|---|
| Rumah Pintar Pustaka Sari Ilmu Sabet Juara Umum di Barito Utara, Bukti Nyata Sinergi CSR - Literasi |
|
|---|
| PT SMM Bersama KPHP Barito Tengah Sosialisasi Karhutla dan Pelatihan Cuka Kayu dan Arang di Barut |
|
|---|
