Berita Kalteng
Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalteng Sebut, Kenaikan Harga Beras Premium di Palangkaraya Masih Wajar
Harga beras premium yang dijual di Pasar Tradisional Palangkaraya mengalami kenaikan, namun tidak signifikan atau masih wajar.
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Harga beras premium yang dijual di Pasar Tradisional Palangkaraya mengalami kenaikan, namun tidak signifikan atau masih wajar.
Beberapa harga pangan seperti beras premium di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah menjelang tahun baru 2024 masih mengalami kenaikan hingga, Minggu (31/12/2023).
Saat ini, terpantau harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjelang tahun baru 2024.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalteng, Budi Cahyanto yang menyatakan saat ini masih terjadi kenaikan harga komoditas pertanian salah satunya beras.
Baca juga: Tekan Kenaikan Harga Beras di Pasaran Palangkaraya, Bulog Kalteng Perbanyak Stok Beras SPHP
Baca juga: Harga Beras di Pasar Palangkaraya Masih Tinggi, Walhi Kalteng Soroti Program Food Estate
Baca juga: Harga Beras Lokal dan Gula Pasir di Palangkaraya Terus Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru
"Memang ada kenaikan harga beras di bulan Desember 2023, namun kenaikannya masih wajar dan terkendali," ujar Budi kepada Tribunkalteng.com, Minggu (31/12/2023).
Budi meyakini kenaikan harga beras tersebut, terjadi karena belum ada panen padi, sehingga supply beras ke pasar menjadi turun.
Untuk itulah, Bulog sebagai operator Pemerintah yang menguasai CBP (cadangan beras pemerintah), diberikan tugas untuk melaksanakan tambahan supply ke pasar melalui program SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan).
SPHP ini dilaksanakan oleh Bulog setiap hari sepanjang tahun 2023.
"Untuk tahun 2024 juga masih ada potensi kenaikan harga beras, mengingat panen padi baru akan dimulai pada akhir Maret 2024," kata Budi.
Budi mengatakan pemerintah tetap menugaskan Bulog untuk terus melaksanakan tambahan supply beras SPHP.
Lanjutnya, namun walaupun demikian stok yang dikuasai Bulog Kalteng dalam kondisi aman dan sangat mencukupi.
"Harapannya dengan terus dilakukan distribusi beras SPHP ke pasar, maka beras akan tetap tersedia di semua tempat dan setiap waktu, dengan harga yang terjangkau," tutur Budi.
Budi mengatakan sejauh ini menjelang pergantian tahun beras naik rata-rata ada di angka Rp 400 per kilogram sampai dengan Rp500 per kilogram atau dari Rp14.000 per kg menjadi Rp14.500 per kg.
Tambahnya, yang naik jenis premium, untuk jenis medium dan siam mayang masih belum ada kenaikan.
Budi selaku Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Tengah menghimbau untuk masyarakat tidak perlu memborong beras terlalu banyak.
"Stok di Bulog sangat mencukupi hingga April 2024 sebanyak 11 ribu ton. Masyarakat dapat membeli beras SPHP di toko dan pasar terdekat dengan harga eceran maksimal di Rp11.500 ribu per Kg atau Rp57.500 ribu per karung 5 kilogram," pungkas Budi. (*)
(Herman Antoni Saputra)
Menyederhanakan Pengakuan Terhadap Masyarakat Adat di Kalteng |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Maksimalkan Sektor 3P Pasca Pemangkasan Transfer Pusat |
![]() |
---|
Dinamika Pusat Berpotensi Menimbulkan Poros Ketiga Perebutan Kursi DPD Golkar Kalteng |
![]() |
---|
Beri Kepastian Hukum Nelayan, Dislutkan Kalteng Lakukan Pengukuran 41 Kapal di Kumai Kobar |
![]() |
---|
Berantas Narkoba, Gubernur Kalteng Sebut Perlu Sanksi Adat hingga Sebar Foto Bandar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.