Berita Palangkaraya

Debit Air Sungai Kahayan Naik Hingga 47 Cm, Lurah Palangka Sebut Belum Berencana Bangun Posko

Hujan intensitas tinggi terjadi beberapa hari ini di Palangkaraya, berdampak pada permukiman dataran rendah yang menjadi langganan banjir.

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Herman Antoni Saputra
Lurah Palangka Kecamatan Jekan Raya Palangkaraya, Dawit saat memberi keterangan pers terkait banjir yang melanda permukiman bantaran Sungai Kahayan. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Hujan intensitas tinggi yang terjadi beberapa hari ini di Palangkaraya, Kalimantan Tengah berdampak di wilayah permukiman dataran rendah yang menjadi langganan banjir.

Debit air Sungai Kahayan Palangkaraya naik mengakibatkan permukiman dataran rendah bantaran sungai menjadi terendam akibat air sungai meluber ke permukiman warga di bantaran sungai.

Salah satu tempat yang menjadi langganan banjir yaitu di kawasan bantaran Sungai Kahayan seperti di Jalan Anoi, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya. 

Hal tersebut dibenarkan Lurah Palangka Kecamatan Jekan Raya Palangkaraya,  Dawid yang melakukan pemantauan di Sungai Kahayan.

Baca juga: Banjir di Kalteng, Guru dan Murid di Muara Lahei Barito Utara Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah

Baca juga: Banjir di Kalbar, 20 Gedung Sekolah di Kapuas Hulu Terendam, Bupati Minta Diliburkan Sementara

Baca juga: Berpotensi Meluas, BPBD Palangkaraya Minta Waspadai Kenaikan Debit Air Dapat Memicu Banjir

"Bisa dilihat sekarang sedang dalam masa banjir dan ini bukan hal yang baru karena dari tahun 2021 banjir lumayan parah, 2022 juga dan tahun 2023 semoga tidak separah dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya saat ditemui oleh Tribunkalteng.com Jumat (8/12/2023).

Dawit mengatakan untuk Kelurahan Palangka ada 8 RT yang terdampak banjir seperti  di Jalan Anoi  RT.05/RW.IV, di Jalan Mendawai I ujung RT. 06/RW.IV

Selain itu juga di Jalan Mendawai Induk RT.03/RW.VI, RT.06/RW.VII, RT.07/RW VII, Jalan Pelatuk RT. 06/RW.IX, dan RT.07/RW IX.

Ia juga mengatakan, titik banjir tertinggi ada di jalan Anoi RT 05/RW lV yang mencapai tinggi 47 cm dan luas jalan kurang lebih ada 350.

"Untuk sekarang debit air semakin tinggi 12 cm kalo kemaren ada di angka 35 cm sekarang ada di angka 47 cm," kataya. 

Dawit mengungkap,  untuk sekarang belum ada rencana untuk membangun/membuat posko karena sejauh ini air belum terlalu mengganggu aktivitas warga.

"Untuk sekarang belum ya karena belum terlalu berdampak, kalo airnya sudah naik dan sudah masuk ke rumah warga maka kami akan bangun posko pengungsi sementara," pungkasnya. (*)
 


(Herman Antoni Saputra) 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved