Terjadi Dorong-dorongan, Warga Sabang Aceh Bentrok dengan Polisi Tolak Ribuan Pengungsi Rohingya
Aksi penolakan warga Kota Sabang Aceh terhadap pengungsi Rohingya, berujung bentrok dengan aparat kepolisian.Sempat terjadi dorong-dorongan
Terus suarakan penolakan
Masyarakat Kota Sabang terus melakukan aksi penolakan terhadap keberadaan etnis Rohingya.
Seperti diketahui, setelah berlabuh di pesisir Pantai Ie Meulee, Sabtu (2/12/2023) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB dini hari menggunakan perahu kayu, para pengungsi tersebut sempat bermalam di Gampong Balohan, namun ditolak masyarakat setempat.
Kemudian berdasarkan hasil rapat koordinasi Forkopimda Kota Sabang Aceh bersama para pemangku kepentingan di Kota Sabang, disepakati bahwa para pengungsi tersebut untuk sementara ditempatkan di Dermaga CT-1 BPKS.
Namun masyarakat Gampong Kuta Barat juga menolak kehadiran pengungsi yang ditempatkan di dalam lingkungan Dermaga CT-1 BPKS.
Pantauan Serambinews.com, terjadi keributan dan aksi saling dorong mendorong warga dan pihak keamanan di Dermaga CT-1 BPKS Sabang, Rabu (6/12/2023) sore ini.
Keributan terjadi karena warga menuntut agar para pengungsi Rohingya itu segera dipindahkan dari Sabang.
"Dari tadi siang kami menuntut agar para Rohingya itu segera dipindahkan dari Sabang, namun hingga sore ini Rohingya yang meresahkan ini tidak kunjung dipindahkan," kata seorang warga saat melakukan aksi penolakan di depan Dermaga CT-1 BPKS Sabang.
Aksi penolakan yang dilakukan oleh warga gampong kuta barat sempat ramai, akan tetapi dapat dihentikan dengan aman dan damai oleh pihak keamanan.
Sementara itu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sabang mendesak pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk segera pindahkan pengungsi Rohingya yang berada di Kota Sabang ke tempat penampungan.
Hal tersebut disebabkan adanya penolakan keras dari seluruh masyarakat Sabang pasca kedatangan pengungsi Rohingya gelombang kedua 139 orang pada 1 Desember 2023 lalu pukul 02.30 WIB dini hari di Pantai Tapak Gajah, Gampong Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.
Kedatangan pengungsi Rohingya di pulau paling Barat Indonesia ini telah menimbulkan aksi keras warga untuk menolak kehadiran mereka di tengah masyarakat Sabang.
Hal itu bisa dibuktikan dengan sudah beberapa kali pengungsi tersebut dipindahkan dari satu gampong (Desa) ke gampong lainnya, namun tetap menimbulkan penolakan yang sama.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Kota Sabang Aceh, Ady Akmal Shiddiq, mengatakan alasan pemindahan harus dilakukan karena mempertimbangkan situasi yang berkembang di masyarakat Sabang saat ini yang menolak dengan keras kehadiran pengungsi Rohingya saat ini ditempatkan di kawasan Pelabuhan CT-1 BPKS.
“Menyikapi sikap masyarakat yang menolak kehadiran pengungsi Rohingya, kami tidak ingin terjadi hal-hal di luar kendali, jadi sebaiknya pihak UNHCR segera memindahkan mereka ke tempat yang telah ditentukan sebelumnya,” tegas Kabag Prokopim.
| GEMPA Terkini Dirasakan Kota Sabang Aceh 5.2 M Jumat 7 Maret 2025 Malam, Cek BMKG |
|
|---|
| GEMPA Terkini Guncang Kota Sabang Aceh Baru Saja Rabu 12 Februari 2025, Magnitudo Cek Info BMKG |
|
|---|
| Gempa Terkini Guncang Kota Sabang Aceh 5.6 M Baru Saja Dirasakan Senin 20 Januari 2025, Cek BMKG |
|
|---|
| Gempa Magnitudo 4,7 SR Baru Saja Goyang Kota Sabang Aceh Kamis 25 April 2024, Simak Info BMKG |
|
|---|
| Gempa Terkini Kamis 28 Maret 2024 Terasa di Kota Sabang Aceh Disusul Kupang NTT, Cek Info BMKG |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/Pengungsi-rohingyaaa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.