Antisipasi Datangnya Banjir di Palangkaraya, BPBD Gencar Bersih-bersih Drainase dan Parit

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Memasuki musim hujan, ancaman Banjir di Palangkaraya berpotensi tinggi. Sejumlah wilayah pun berpotensi terendam air apabila debit meningkat.

Oleh karenanya sejak dini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD kota Palangkaraya, sudah melakukan upaya antisipasinya.

Hal itu dikatakan Plt Kepala BPBD Palangkaraya Berlianto melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangkaraya Herry Fauzi.

 "Kami dari BPBD Palangkaraya bekerjasama dengan babinsa, Bhabinkamtibmas dan relawan membersihkan drainase, parit dan memangkas pohon yang rawan tumbang sepaya upaya awal pencegahan banjir,” jelasnya kepada Tribunkalteng.com Rabu (22/11/2023).

Dijelaskan Herry, pihaknya telah membentuk tim siaga bencana banjir sepaya upaya awal mencegah terjadinya banjir. Dan sudah menetapkan siaga banjir dari 3 November hingga 31 Desember 2023 mendatang.

Baca juga: NEWS VIDEO, Banjir di Kalteng Semakin Parah, Ketinggian Air di Kapuas Tengah Capai 2,5 Meter

Baca juga: Banjir di Kalteng, 7 Desa di Kecamatan Kapuas Tengah Terendam Air Mencapai 2,5 Meter Lebih

Ia juga mengatakan untuk antisipasi awal yaitu dengan membersihkan cyang tidak bisa menampung curah hujan yang cukup deras.

"Untuk tempat yang kami bersihkan sesuai dengan laporan dari lurah, babinsa dan bhabinkamtibmas di masing-masing wilayah,” ujar Heri.

Untuk titik rawan banjir diantaranya depan jalan Rumah Sakit Doris Sylvanus, sudah dilakukan penanganan seperti membersihkan drainase samping kanan sampai depan rumah sakit tersebut.

Selain itu pembersihan drainase yang tersumbat di simpang empat Jalan KS Tubun.

"Alhamdulillah, untuk pembersihan drainase yang ada dibeberapa titik kota Palangkaraya sudah ada dampak positifnya, walaupun hujan deras airnya cukup cepat masuk ke drainase sehingga tidak membuat air tergenang", Kata Heri.

Baca juga: Banjir di Kalteng, 130 Ribu Jiwa Terdampak, Pertamina Salur Bantuan, Distribusi BBM dan LPG Aman

"Untuk upaya deteksi dini kami kordinasi juga dengan lurah, babinsa dan Bhabinkamtibmas, karena mereka adalah ujung tombak di lapangan dalam memberikan informasinya terkait daerah rawan banjir tersebut,” pungkas Herry. (*)