Kapolres Seruyan Sebut Masih Berjaga Amankan di Lokasi PT HMBP Desa Bangkal, Tak Ada Korban Jiwa

TRIBUNKALTENG.COM, SERUYAN – Hingga saat ini anggota Polres Seruyan masih berjaga-jaga di lokasi kericuhan di areal perkebunan kelapa sawit PT Haparan Masawit Bangun Persada I (PT HMBP), pada Kamis (21/9/2023) malam.

Kapolres Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan breafing atau apel pasukan untuk pengamanan di wilayah tersebut.

Sebanyak ada 400 personel anak buahnya diterjunkan untuk mengamankan lokasi di sekitar PT HMBP di Desa Bangkalan Seruyan.

“Saat ini kami masih berjaga-jaga di sini ya, kondisi terakhir masih aman dan kondusif sih ya,” ujarnya kepada Tribunkalteng.com, Jumat (22/9/2023).

AKBP Ampi Mesias menjelaskan, dalam aksi massa tersebut dirinya memastikan tidak sampai menimbulkan korban.

Walaupun diketahui dalam aksi tersebut warga sempat melakukan pembakaran fasilitas ataupun bangunan milik PT HMBP.

Baca juga: Warga Desak Kapolrestabes Bandung Diganti, Buntut Kericuhan di Dago Bandung Diduga Pakai Kekerasan

Baca juga: BREAKING NEWS, Aksi Tuntut Lahan Plasma PT HMBP Seruyan, Massa Bakar Bangunan Perusahaan

Baca juga: Terekam Kamera CCTV, Viral Kerusuhan di Mie Gacoan Ambengan Surabaya, Diduga Akibat Kesalahpahaman

“Beruntungnya hingga saat ini tidak ada korban ya, hanya kerugian material saja yang ada,” ucapnya.

Ungkapnya, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan atau PT HMBP maupun pihak Pemerintah Kabupaten Seruyan.

Termasuk tuntutan warga yang menuntut adanya kebun plasma 20 persen oleh PT HMBP.

“Ya tuntutan mereka memang kebun plasma 20 persen itu kepada pihak perusahaan, dan itu tetap berkoordinasi untuk dicarikan jalan keluarnya,” beber AKBP Ampi Mesias.

Dirinya pun menegaskan kembali kondisi di areal perusahaan aman dan kondusif. Dan warga pun tak lagi menguasai ataupun menduduki areal PT HMBP pasca kericuhan tadi malam.

“Sabar dulu ya, untuk info selanjutnya bisa kami berikan, saat ini kami masih berjaga-jaga di lokasi dan warga pun tak ada lagi di sini sekarang,” pungkasnya.

Warga menuntut PT HMBP memberikan 20 persen plasma dari luasan Hak Guna Usaha (HGU) lahan inti perusahaan tersebut.

Baca juga: PT BJAP Seruyan Kembali Ricuh, Kabid Humas Polda Kalteng Imbau Sabar dan Tunggu Hasil Kesepakatan

Selain itu, mereka juga menuntut lahan kawasan hutan dengan luas kurang lebih 1.175 hektare, dikelola oleh masyarakat sendiri.

Selanjutnya, kiri kanan jalan negara, pinggir danau dan sungai kurang lebih 500 meter yang masuk areal PT HMBPI harus dikembalikan dan diserahkan kepada masyarakat Desa Bangkal. (*)