Liga 1 2023

Oknum Supporter Laga Persis vs PSIS Semarang Bakar Motor Guru, Pemilik Pasrah Hutang Belum Lunas

Kesedihan mendalam dialami seorang guru setelah motornya dibakar oknum supporter usai laga Persis Solo vs PSIS Semarang.

Editor: amirul yusuf
TribunSolo.com / Tri Widodo
Kesedihan mendalam dialami seorang guru setelah motornya dibakar oknum supporter usai laga Persis Solo vs PSIS Semarang. 

TRIBUNKALTENG.COM - Kesedihan mendalam dialami seorang guru setelah motornya dibakar oknum supporter usai laga Persis Solo vs PSIS Semarang.

Padahal motor seken tersebut dibeli dengan susah payah setelah mengajukan pinjaman ke sekolah.

Semua itu terjadi setelah gesekan yang diduga antar suporter Persis Solo vs PSIS Semarang pecah di Purwogondo, Kelurahan/Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (16/9/2023) malam.

Sepeda motor Honda Karisma AD 6695 FK milik pasangan suami istri, Intras (52) dan Murniati (45) diduga dibakar oleh suporter PSIS Semarang saat perjalanan pulang ke Semarang.

Padahal, sepeda motor itu baru dibelinya pada Mei.

Murniati sengaja membeli sepeda motor seken itu karena kebutuhan mobilitasnya dalam mengajar.

Baca juga: Hasil Liga 2, Gol Cepat Guy Junior Bawa Kalteng Putra ke Puncak Klasemen Grup 4 Ditempel PSBS Biak

Baca juga: Kekurangan Persipura Usai Datangkan Pemain Berlabel Timnas Eks PSIS Brandon Scheunemann ke Liga 2

Guru salah satu sekolah swasta itu pun mengajukan pinjaman uang ke sekolahnya untuk membeli sepeda motor.

"Saya mengajukannya itu (Pinjaman ke sekolah) itu Rp7 juta buat beli sepeda motor seken," kata Murniati.

Dia memang memilih sepeda motor seken, yang harganya lebih murah, agar tak keberatan dalam mengembalikan uang pinjamannya.

Guru salah satu sekolah swasta itu mengaku butuh sepeda motor buat mobilitasnya sehari-hari.

Setelah pengajuan diterima, suaminya langsung mencarikan sepeda motor yang sesuai. Dipilihlah Honda Karisma seken.

Kebetulan dapat harga Rp 5 juta kurang. Uang sisa pinjamannya dia gunakan untuk perbaikan sepeda motor.

"Seken kan biasa, butuh diganti-ganti sparepartnya yang ini itu. Habis sekitar Rp 1 juta," katanya.

Dia pun juga harus membayar pajak sepeda motor tersebut.

Namun, baru beberapa bulan menikmati sepeda motor yang dianggapnya sangat nyaman dan irit bensin itu, musibah datang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved