Kurikulum Merdeka

Soal Evaluasi Sejarah Kelas X SMK Kurikulum Merdeka, Jawaban Pilihan Ganda & Esai Halaman 75-79

Soal Evaluasi Sejarah kelas X (10) SMK Kurikulum Merdeka halaman 75 sampai 79.

Penulis: Nor Aina | Editor: amirul yusuf
static.buku.kemdikbud.go.id
Soal Evaluasi Sejarah kelas X SMK Kurikulum Merdeka, jawaban pilihan ganda dan esai halaman 75-79. 

Cerita Panji merupakan kisah cinta antara Putra Panji dari Kerajaan Jenggala/ Kahuripan dan Putri Candrakirana (Sekartaji) dari kerajaan Daha/Kediri.

Cerita Panji yang dikisahkan dalam bentuk relief merupakan seni dan sastra warisan budaya Jawa yang tersebar hingga di beberapa wilayah seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar dan Laos.

Nilai-nilai penting dari cerita Panji mengajarkan tentang kesederhanaan, kesetiaan, keadilan, perjuangan meraih cita- cita, dan masih banyak lagi.

Sumber artikel: Kieven, L. (2014, October). “Simbolisme Cerita Panji dalam Relief-Relief di Candi Zaman Majapahit dan Nilainya Pada Masa Kini” dalam Cerita Panji Sebagai Warisan Budaya Dunia, Seminar Naskah Panji. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Berdasarkan bacaan di atas, apakah manfaat belajar sejarah dari cerita Panji?

a. Memahami nilai-nilai masyarakat di masa lampau.

b. Memahami berpikir diakronis (kronologi)

c. Memahami historiografi kolonial

d. Mengetahui candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit

2. Bacalah artikel di bawah ini dengan cermat!

Sejarah Museum Nasional

Keberadaan Museum Nasional berawal sejak tanggal 24 April 1778, ketika pemerintah Hindia Belanda mendirikan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) yaitu lembaga independen yang memiliki tujuan memajukan penelitan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Inspirasi dari pendirian BG terjadi sejak tahun 1752 di Belanda ketika berkembang perkumpulan ilmiah Belanda.

Lalu pendiri BG yaitu JCM Radermacher memberikan rumahnya yang beralamatkan di Jalan Kalibesar untuk menyimpan berbagai koleksi benda budaya dan buku sehingga dapat berkembang menjadi museum dan perpustakaan.

Ketika masa pemerintahan Inggris pada tahun 1811-1816, Gubernur Sir Thomas Stamford menjabat sebagai direktur perkumpulan ilmiah dan memindahkan koleksi di gedung baru yang terletak di Jalan Majapahit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved