Sejarah "Bus Maut" Sugeng Rahayu Dulu Sumber Kencono, Hari Ini Tabrakan Maut 3 Tewas

TRIBUNKALTENG.COM, NGAWI - Bagi pengguna moda transportasi darat, bus Sumber Kencono yang kemudian berganti nama menjadi Sugeng Rahayu, adalah nama angkutan umum yang dikenal dengan julukan "bus maut".

Beroperasi menghubungkan 3 provinsi yakni Jatim, Jateng dan Yogyakarta, bus Sugeng Rahayu alias Sumber Kencono dikenal sebagai bus yang sangat laju.

Penumpang bus ini pun kerap mendapat seloroh sebagai orang berani mati karena aksi nekat sopirnya saat mengemudi baik saat siang maupun malam.

Banyak kecelakaan yang dialami bus Sugeng Rahayu dengan meminta korban jiwa.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Trans Kalbar, Adu Banteng Dua Truk Remuk Bagian Muka, 1 Sopir Tewas, 1 Luka

Baca juga: Begini Kronologi Kecelakaan Maut di Kotim Sebabkan 3 Orang Meninggal, Diantaranya 1 Balita 2 Tahun

Baca juga: Lagi, Kecelakaan Maut di Jalan Poros Sangatta-Bontang saat Lebaran 2023, Dua Orang Tewas

Namun, meski sudah berubah nama, tetap saja bus ini dikenal sebagai "raja jalanan".

Kamis (31/8/2023), bus Sugeng Rahayu kembali mengalami kecelakaan maut. 

Bus ini adu banteng alias tabrakan dari arah berlawanan dengan Bus Eka Cepat di jalur Ngawi-Madiun.

Sebanyak 3 orang tewas dan 15 lainnya mengalami luka-luka.

Korban tewas salah satunya adalah sopir Bus Eka Cepat.

Korban sempat terjepit di balik kemudi sebelum akhirnya dievakuasi oleh petugas gabungan.

Dikutip dari Surya.co.id, Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengungkapkan ada 2 korban yang meninggal di lokasi kejadian.

Sementara 1 orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Masih ada korban terjepit, yaitu Sopir Bus Eka yang sudah berhasil dievakuasi (kondisi meninggal) dibawa ke RSUD Ngawi," katanya.

"Data jumlah korban awal ada 15 orang luka-luka kemudian 2 meninggal dunia di lokasi, 1 meninggal saat menuju rumah sakit. Korban luka ada di dua rumah sakit, Rumah sakit Geneng yang terdekat dari lokasi kejadian dan sebagian ada dibawa ke RSUD Ngawi," tambahnya.

Argowiyono mengatakan, belum bisa menyimpulkan penyebab adu banteng dua bus dari PO yang berbeda itu.