Digerebek Densus 88, Karyawan BUMN Miliki Puluhan Senjata Api dan Latihan Nembak di Gunung Geulis

TRIBUNKALTENG.COM, BEKASI - Puluhan senjata api beserta amunisinya ditemukan pasukan Densus 88 Antiteror Polri di rumah seorang karyawan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Adalah pria berinsial DE yang digerebek Densus 88 di rumah kontrakannya di kawasan Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023).

Tak hanya memiliki puluhan senjata api, DE yang diduga anggota kelompok teroris ini kabarnya mengaku sering berlatih menembak di kawasan Gunung Geulis.

DE yang tinggal di rumah itu bersama istri yang sedang hamil dan seorang anak ini disebut-sebut anggota kelompok pendukung ISIS dan aktif menyebarkan propaganda di media sosial.

Baca juga: Dua Anggota Densus 88 Jadi Tersangka, Simak 5 Fakta Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas

Baca juga: Terduga Teroris di Lampung Jaringan Jamaah Islamiyah, 6 Orang Diringkus Densus 88 Operasi 2 Hari

Baca juga: 2 Terduga Teroris di Lampung Tewas Tertembak, 3 Orang Diburu, 1 Anggota Densus 88 Luka Kena Tembak

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menegaskan, berdasar pantauan Densus 88, DE kerap menyerukan jihad melalui medsos.

"Dia menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," katanya.

DE, lanjut Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, juga memposting poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin ISIS Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.

Lalu, dia diduga melakukan penggalangan dana serta menjadi admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter.

Channel telegram itu berisi kabar-kabar tentang teror global yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.

Mengenai senjata api yang ditemukan di rumah DE, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan itu merupakan hasil rakitan tersangka.

Bahkan, dalam salah satu postingan di akun Facebooknya, DE mempertontonkan video uji coba senjata rakitan pistol di sebuah perkebunan.

Dalam foto-foto yang tersebar, senjata api yang diamankan berupa pistol dan laras panjang.

Tak hanya itu, amunisi yang disita dari rumahnya pun diketahui biasa digunakan untuk senjata api laras panjang.

Latihan menembak

Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar menambahkan, berdasar hasil interogasi, DE mengaku rutin berlatih menembak sekali dalam 2 bulan.

Rencananya, setelah latihan selesai, dia akan melakukan amaliyah atau aksi teror.

Ia mengatakan akan melakukan amaliyah seperti peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada 2018 silam.

Menurut Kombes Aswin, kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, yang digerakkan oleh tersangka terorisme itu membekas di hati dan pikiran pelaku DE.

"Dia mengaku terinsipirasi dan memiliki ghiroh yang tinggi untuk melalukan amaliyah sehingga saya mencari informasi jual beli senjata api," katanya. 

Sebagai persiapan sebelum amaliyah atau operasi, DE melakukan latihan menembak selama enam jam di Gunung Geulis setiap dua bulan sekali.

Senjata yang sering digunakan pelaku DE untuk latihan adalah Baikal Makarov buatan Rusia dengan ukuran peluru 9 milimeter.

Sementara Ketua RT setempat, Ichwanul Muslimin mengatakan DE bekerja di PT KAI (Kereta Api Indonesia). 

DE disebutkan berperilaku tertutup dan jarang bersosialisasi di lingkungan rumahnya, Perumahan Persona Anggrek Harapan.

Ichwanul Muslimin membenarkan saat penggerebekan ditemukan berbagai jenis senjata api lengkap dengan amunisinya.

Dia mengontrak rumah tersebut sejak enam bulan lalu, sehar-hari aktivitasnya tidak terlalu sering berinteraksi dengan warga setempat. 

"Jarang, jarang ngobrol hanya paling menyapa aja kalau pas ketemu mau berangkat kerja, kalau sampai ngobrol enggak pernah," kata Ichwanul. (*)

( TribunJakarta.com )