Berita Palangkaraya

2 Pangkalan Gas Elpiji Palangkaraya Ditutup, Wali Kota Fairid Naparin Sebut Masih Ada Yang Didalami

Wali Kota Fairid Naparin mengungkapkan ada dua pangkalan gas Elpiji yang izin operasinya ditutup lantaran diduga Elpiji bersubsidi diselewengkan.

Editor: Fathurahman
Istimewa
Pemko Palangkaraya terus melakukan operasi pasar gas elpiji bersubdisi untuk mencegah inflasi. Wali Kota Fairid Naparin mengungkapkan ada dua pangkalan gas Elpiji yang izin operasinya ditutup lantaran diduga Elpiji bersubsidi diselewengkan. Istimewa 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYAWali Kota Fairid Naparin mengungkapkan ada dua pangkalan gas elpiji bersubsidi yang izin operasinya dicabut lantaran diduga melakukan penyelewengan.

Dia meminta pemilik pangkalan gas elpiji di Palangkaraya yang selama ini menyelewengkan gas elpiji bersubsidi tidak sesuai ketentuan agar jangan lagi dilakukan.

Karena berdasarkan pemantauan dan informasi yang masuk ke Pemko Palangkaraya masih ada yang melakukan itu, sehingga informasi tersebut saat ini masih didalami oleh tim satgas.

Informasi terhimpun, penyelewengan gas elpiji bersubsidi oleh pangkalan kerap terjadi, karena barang tersebut tidak dijual kepada warga yang berhak menerimnya.

Juga pembagian gas elpiji ke pengecer juga tidak merata bahkan ada yang kerap tidak kebagian sehingga pengecer laporkan tindakan pangkalan tersebut.

Baca juga: PT Lotte Indonesia Membuka Lowongan Kerja Bulan Juni 2023, Untuk Lulusan S1 dari Berbagai Jurusan

Baca juga: Warga Kalteng Antusias Saksikan Kejuaraan Gubernur Cup 2023, 18 Timnas Voli Tanding di Palangkaraya

Baca juga: NEWS VIDEO, Kebakaran Gegerkan Warga Seth Aji Palangkaraya, 7 Toko Ludes Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Pangkalan diduga menjual gas elpiji bersubsidi tersebut di luar Palangkaraya, sehingga jatah untuk gas elpiji bersubsidi di Palangkaraya berkurang.

Dampaknya terjadi kelangkaan gas elpiji melon tersebut, jikapun masih ada di pengecer harganya melambung tinggi.

Tentunya ini memberatkan warga atau konsumen yang selayaknya mendapat harga sesuai HET dalam membeli gas elpiji bersubdisi 3 kilogram itu.

"Sudah dari dulu itu, harga gas elpiji di pengecer tinggi bisa sampai mencapai Rp 30 Ribu hingga Rp 40 Ribu pertabung bahkan pernah sampai Rp 60 ribu. Padahal yang gas yang bersubsidi sudah ada ketentuan HET nya hanya Rp 22 ribu pertabung di Pangkalan," ujar Noto Wijaya warga Jalan Rajawali, Selasa (20/6/2023).

Sementara itu, Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin, saat melakukan pemantauan di lokasi operasi pasar gas elpiji mengatakan, pihaknya saat ini sedang gencar melakukan operasi pasar Gas Elpiji 3 kilogram bersubsidi.

Operasi pasar dilakukan sebagai upaya agar harga gas tersebut stabil jelang Hari Raya Idul Adha sehingga mampu menekan angka inflasi.

warga anter beli lpg
Warga Palangkaraya antre membeli Gas Elpiji bersubsidi 3 kilogram saat operasi pasar digalakkan Pemko Palangkaraya dalam beberapa hari menjelang Idul Adha 2023. Istimewa

"Operasi pasar Gas Elpiji 3 kilogram ini untuk menekan angka inflasi. Ini menjadi komitmen kami agar inflasi tetap stabil. Ada beberapa titik dilakukan operasi pasar ini," ujarnya.

Dia juga menjelaskan, kepada pelaku pasar penjualan gas elpiji jangan ada penyelewengan, karena akan ada sanksi yang akan diberikan jika terbukti melakukannya.

Saat ini ada dua pangkalan gas elpiji yang ditutup karena melakukan pelangaran penyelewengan yakni di Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Jekan Raya.

"Jangan sampai adalagi penyelewengan.  Jalankan usaha sesuai aturan, jika tidak mengerti silakan tanya ke pertamina. Atau jika masyarakat menemukan ada penyelewengan bisa melaporkan melalui nomor aduan atau aspirasi di Pertamina melalui call center nomor 135 ," ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved