Mudik Lebaran 2023

Kepala KSOP Pelabuhan Sampit Miftakhul Hadi Nyamar, Telusuri Isu Calo Tiket hingga Harga Fantastis

Untuk memastikan adanya permainan calo tiket hingga harga yang fantastis Kepala KSOP Pelabuhan Sampit sampai nyamar memastkan isu tersebut

Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Devita Maulina
Sejumlah calon penumpang menunggu waktu embarkasi di depan Terminal Pelabuhan Sampit, Jumat (21/4/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Pelaksanaan angkutan mudik Lebaran 2023 di Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tak luput dari maraknya isu calo tiket.

Dikabarkan ada puluhan orang yang nyaris menjadi korban, meski pada akhirnya tetap bisa berangkat sesuai harapan.

Selain calo, disebutkan bahwa ada sejumlah penumpang yang membeli tiket dengan harga fantastis, melebihi tarif yang ditetapkan oleh operator pelayaran.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas III Sampit, Miftakhul Hadi, sampai turun tangan dengan melakukan penyamaran guna menghimpun informasi langsung dari para penumpang.

Hal ini diakuinya ketika dikonfirmasi oleh Tribunkalteng.com perihal isu calo tiket.

“Untuk mengonfirmasi isu tersebut, tadi saya naik ke kapal tanpa mengenakan seragam, dengan berpura-pura menjadi penumpang saya mencari informasi soal harga tiket yang sampai tembus Rp 1 juta,” bebernya, Kamis (20/4/2023).

Melalui penelusuran tersebut, informasi yang ia dapat adalah bahwa tarif yang dikeluarkan penumpang hingga mencapai Rp 1 juta bukan semata-mata untuk membayar harga tiket, melainkan dengan pelayanan tambahan dari pihak agen travel.

Selain untuk membayar harga tiket, penumpang mendapat pelayanan dengan dijemput mobil travel dari tempat tinggal di Kotim dan diantar sampai Pelabuhan Sampit.

Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Total 8.625 Penumpang Bertolak dari Pelabuhan Sampit Kotim Rute Pulau Jawa

Baca juga: Momentum Jelang Lebaran, Pedagang Kue Kering Dadakan di Sampit Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari

Lalu, setelah tiba di pelabuhan tujuan, baik itu di Semarang ataupun Surabaya, penumpang akan dijemput langsung oleh armada dari travel agen dan diantar sampai ke rumah atau kampung halaman.

Menurut Miftakhul, dengan pelayanan demikian maka tak heran jika biaya yang dikeluarkan penumpang mencapai Rp 1 juta lebih.

“Cara seperti ini sebenarnya lebih aman, kalau memang travelnya resmi. Jadi pemudik tidak perlu repot mencari taksi atau angkutan lagi ketika tiba di pelabuhan tujuan. Dengan harga Rp 1 juta itu masih wajar, tapi itu bukan tarif tiket kapal saja,” jelasnya.

Kendati demikian, ia tetap mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati dan cerdas dalam memilih travel agen untuk menghindari penipuan.

Bahkan, sebaiknya melakukan pembelian tiket secara mandiri via online, untuk menghindari oknum yang dapat merugikan.

Adapun, terkait isu calo tiket yang menyebabkan sejumlah penumpang nyaris gagal berangkat, ia menerangkan, hal ini terjadi karena travel agen yang kurang bertanggung jawab atau kurang berpengalaman.

kepala KSOP Sampit kotim
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Miftakhul Hadi

Pasalnya, pihak travel agen sudah menerima uang dari calon penumpang, namun lalai dalam pembelian tiket sampai waktu open booking tiket habis atau sudah ditutup oleh pihak operator pelayaran.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved