Mudk Lebaran 2023

Mudik Lebaran 2023, Jalan Tol Yogya-Solo Dibuka Fungsional Mulai H-7, Gratis untuk Pengguna

Meski belum selesai 100 persen, Jalan Tol Yogya-Solo bakal dibuka secara fungsional untuk kelancaran Mudik Lebaran 2023

Editor: Dwi Sudarlan
Kementerian PUPR
Iliustrasi jalan tol Yogya-Solo yang dibuka secara fungsional untuk arus Mudik Lebaran 2023. 

TRIBUNKALTENG.COM, SOLO - Meski belum selesai 100 persen, Jalan Tol Yogya-Solo bakal dibuka secara fungsional untuk kelancaran Mudik Lebaran 2023 jalur Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang).

Rencananya, Jalan Tol Yogya-Solo akan dibuka secara fungsional mulai H-7 hingga H+7 Lebaran 2023.

Bagi pelaku Mudik Lebaran 2023 yang melewati atau menuju kawasan itu bisa menggunakan Jalan Tol Yogya-Solo secara gratis.

Kabar terbaru muncul opsi pembukaan jalan Tol Yogya-Solo itu akan diperpanjang hingga STA 7 di wilayah Kecamatan Polanharjo dengan pintu keluar di wilayah Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Yogyakarta.

Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Garuda, Lion Air dan Super Jet Air Tebar Diskon Tiket, Cek Rute dan Cara Dapat

Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Hati-hati Lewat 20 Ruas Jalan di Kalteng Ini, Dipantau Khusus Satgas Gabungan

Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Jadwal Kapal dan Harga Tiket Sampit ke Surabaya, Cuma KM Kirana 1

Namun, opsi ini hanya untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan bilamana terjadi kemacetan di STA 6 di Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jateng.

"Jadi untuk rencana awalnya di Sawit, Boyolali, cuma kalau terjadi kemacetan di keluarkan di Tegalgondo, Klaten atau STA 7," ujar General Manager Lahan dan Utilitas, PT Jogja-Solo Marga Makmur (JMM), Amin, Senin (10/4/2023).

Menurut Amin, saat ini persiapan untuk fungsional Tol Jogja Solo selama arus mudik dan balik sudah dilaksanakan.

"Pengerjaan jembatan juga sudah semakin dikebut. Paling utama di Sawit, Boyolali dulu," jelasnya.

Ia menjelaskan, fungsional tol itu akan dioperasikan H-7 sampai H+7 lebaran Idul Fitri.

"Waktu operasionalnya dari pukul 07.00 sampai 17.00, masuknya gratis karena gerbangnya belum ada. Nanti akan ada rambu-rambu lengkap sebagai petunjuk arah," katanya.

Secara teknis, kata Amin, ruas tol yang digunakan secara fungsional untuk tol hanya satu arah mengikuti arus mudik dan balik.

"Yang dibuka cuma satu sisi jalan, kalau mudik paling banyak kan menuju ke Jogja, kalau arus balik sebaliknya," imbuhnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Klaten, Kompol M Aslam, mengatakan, pengamanan jalan tol Jogja-Solo itu akan melibatkan tiga polres sekaligus.

"Exit tol, kita dibuatkan pos pantau dari Polda, itu gabungan tiga polres, yakni Boyolali, Sukoharjo dan Klaten, posisinya ada di wilayah Sukoharjo," ucapnya.

Kemudian, untuk secara khusus Klaten pada pos tersebut hanya ada penempatan anggota sebanyak 5 personel.

Berdirinya pos besar yang melibatkan tiga Polres itu untuk memastikan kelancaran arus mudik yang mengarah di perbatasan tiga wilayah tersebut.

"Kalau pos baru di Tegalgondo, kami belum dapat informasi, ini kan masih fungsional," ucapnya.

Tol Jogja-Bawen Seksi I

Puluhan bidang tanah dengan dengan status berkarakteristik khusus dipastikan terkena pembangunan Tol Jogja-Bawen seksi I atau Sleman-Banyurejo.

Tanah berkarakteristik khusus tersebut meliputi tanah kas desa (TKD), tanah wakaf, dan Tanah Kasultanan atau Sultan Ground (SG).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Jogja-Bawen Mustanir mengatakan, sejauh ini ada 52 bidang tanah berkarakteristik khusus yang terkena pembangunan jalan tol. 

Data tersebut masih terus bergerak karena terdapat penambahan lahan yang melewati cagar budaya Selokan Mataram.

"Posisinya kita lihat secara keseluruhan setelah semua hasil inventaris diumumkan," ujarnya Senin (10/4/2023).

Rincian tanah berkarakteristik khusus terdampak tol yakni 40 bidang tanah kas desa, 8 bidang tanah wakaf, dan sisanya sebanyak 4 bidang SG.

Penggunaan tanah milik Keraton Jogja saat ini masih terus berproses.

Sementara terkait sekolah yang terkena jalan tol juga menunggu kejelasan status tanahnya.

"Masih menunggu kejelasan terkait dengan status tanahnya dulu, keluar palilah-nya kapan baru kita bergerak ke arah koordinasi teknis terkait relokasi dan sebagainya," jelasnya.

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) A.J Dwi Winarsa mengatakan, pihaknya telah menerima tanggapan dari Keraton Yogyakarta terkait permohonan pelepasan tanah untuk tol.

Surat jawaban dari Keraton terbit sejak 17 Desember 2022.

"Berdasarkan surat tersebut bahwa dapat digunakan untuk pembangunan jalan tol Jogja-Bawen tanpa harus dengan pelepasan, penggunaan tanah tersebut dapat digunakan dengan memberikan hak pakai melalui perjanjian para pihak,"  kata Dwi Winarsa.

Sementara itu proses pembebasan lahan terus dilakukan sambil berkoordinasi dengan PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Jogja-Bawen Direktorat Jenderal Bina Marga-Kementerian PUPR, Badan Pertanahan Nasional Kanwil DIY, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). (*)

 

 

( TribunJogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved