4 dari 6 Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Terindetifikasi Warga Lampung

Korban pembunuhan sadis oleh Mbak Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara kebanyakan warga Lampung dari 6 mayat teridentifikasi oleh polisi

Editor: Sri Mariati
Dok Polda Jawa Tengah
10 mayat ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara oleh dukun pengganda uang oleh Mbah Slamet, Senin (3/4/2023) lalu. 

Setidaknya 9 jenazah korban pembunuhan telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.

Dalam pemeriksaaan terungkap, enam jenazah berjenis kelamin laki-laki, tiga orang berjenis kelamin perempuan.

Kombes Sumy Hastry Purwanti, Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng mengungkap waktu kematian korban antara 6 sampai 24 bulan.

Pun soal kondisi jasad dalam keadaan pembusukan lanjut.

Ia mengatakan, untuk penyebab kematian lantaran lemas karena racun, untuk jenis racunnya belum dijelaskan lebih lanjut.

"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," paparnya Selasa (4/4/2023) sore, mengutip TribunJateng.com.

Sosok Mbah Slamet, Dukun Sadis Pengganda Uang, Bunuh 11 Orang, Residivis hingga Tertutup.

TH (45) alias Mbah Slamet, pria berkedok dukun pengganda uang dari Banjarnegara, Jawa Tengah, telah menggegerkan masyarakat.

Mbah Slamet diduga membunuh sebanyak 12 orang, dan juga sebelumnya ditemukan sedikitnya 10 mayat yang terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Polres Banjarnegara pun mengungkap tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Mbah Slamet terhadap satu di antara korbannya, yakni PO (53), warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Korban PO sebelumnya sempat hilang dan tak dapat dihubungi, hingga akhirnya ditemukan sudah menjadi mayat terkubur, lengkap dengan pakaiannya.

Baca juga: Berdalih Dukun Pengobatan, Sekuriti Perusahaan di Kotabaru Ditangkap Diduga Lakukan Pencabulan

Lantas, siapakah sosok TH alias Mbah Slamet, dukun sadis yang membantai 11 orang korbannya?

Kepala Desa Balun, Mahbudiono, mengungkapkan pelaku dikenal tertutup dalam kesehariannya.

Bahkan, Mbah Slamet juga jarang bergaul dengan warga.

Dilansir TribunMuria.com, Mahbudiono mengatakan soal profesi atau pekerjaan yang dilakoni Mbah Slamet tidak jelas.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved