Aktivitas Gunung Api Karangetang Sulut Level III, Rawan Awan Panas Guguran Warga Diminta Waspada

Awan panas guguran Gunung Api Karangetang berpotensi terjadi sehingga warga Sitarpo diminta waspada terutama yang bermukim di kaki gunung.

Editor: Fathurahman
Tribunmanado.co.id/Octavian Hermanses
Gunung Api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. 

TRIBUNKALTENG.COM, SITARO - Awan panas guguran Gunung Api Karangetang berpotensi terjadi sehingga warga Sitarpo diminta waspada terutama yang bermukim di kaki gunung.

Informasi terhimpun berdasarkan evaluasi tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang Level III hingga 23 Maret 2023.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mengungkapkan,kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat rubuh bersamaan dengan keluarnya lava.

Sehingga, masyarakat yang bermukim di kaki Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulaun Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Baca juga: Gempa Bumi Terkini Guncang Wilayah NTT, Terpusat di Darat 14 Km Timur Laut, Cek Magnitudonya

Baca juga: Gempa Bumi, Minggu 26 Maret 2023 Guncang Bagian Tenggara Malang Jatim, Cek Magnitudonya

Pasalnya, aktivitas gunung berketinggian 1.784 meter dari permukaan laut itu masih terbilang tinggi, khususnya guguran lava pijar.

Tak hanya itu, kewaspadaan dimaksud juga perlu ditingkatkan mengingat tingginya potensi awan panas guguran yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Hal itu diketahui dari evaluasi tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang Level III hingga 23 Maret 2023 yang diterbitkan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Dalam surat evaluasi yang ditandatangai Kepala PMBG, Hendra Gunawan, itu

Potensi itu diperkuat dengan karateristik awan panas guguran, termasuk di Gunung Api Karangetang yang kerap terjadi dari penumpukan material yang gugur atau longsor.

Pihak PVMBG juga menyampaikan potensi ancaman bahaya, yakni adanya akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jaluran luncuran atau guguran lava pijar yang berpotensi menjadi guguran lava atau awan panas guguran ke hilir.

Selain dua hal di atas, masyarakat yang hendak beraktivitas di bantaran sungai atau lembah di sekitar area luncuran perlu juga mewaspadai lahar hujan.

 "Ya benar. Jadi kami telah menerima surat berupa hasil evaluasi tingkat aktitas Gunung Api Karangetang dari PVMBG," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia Tatipang, Minggu (26/3/2023).

"Dalam surat tersebut, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan karena sampai saat ini, aktivitas Karangetang masih tinggi," lanjutnya.

Baca juga: Berkas Perkara Lengkap, Tersangka Mafia Tanah di Palangkaraya Diserahkan ke Kejaksaan Negeri

Diterangkan dalam evaluasi tersebut, erupsi efusif Gunung Api Karangetang masih terjadi, lava keluar dari bagian barat daya kawah utama mengarah ke Kali Batang sejauh sekitar 1800 meter.

Kemudian lava juga mengarah ke Kali Timbelang dan Kali Behabarat sejauh 1750 meter dari pusat kegiatan dan ke arah tenggara ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang sejauh sekitar 2000 m dari pusat kegiatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved