Berita Palangkaraya
BBPOM Palangkaraya Temukan Kerupuk Mengandung Boraks di Pasar Wadai Ramadhan
BBPOM Palangkaraya menemukan mamin mengandung zat berbahaya boraks yang ditemukan pada jajanan kerupuk di Pasar Wadai Ramadhan di LKK Langkai
Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan atau BBPOM Palangkaraya, telah melakukan uji sampel terhadap puluhan makanan dan minuman (mamin), dijual di Pasar Wadai Ramadhan tersebar 8 lokasi di Kota Palangkaraya.
Dari hasil uji sampel ini ditemukan adanya makanan berupa kerupuk yang diidentifikasi positif boraks, yakni salah satu bahan tambahan yang dilarang pada mamin.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BBPOM Palangkaraya Safriansyah ketika dikonfirmasi Tribunkalteng.com, Sabtu (25/3/2023).
“Dari hasil sampling pada saat pembukaan pasar takjil ramadhan di 8 titik dengan jumlah sampel sebanyak 80 sampel, terdapat 1 sampel jenis kerupuk yang teridentifikasi positif boraks,” ungkapnya.
Safriansyah membeberkan, jajanan kerupuk yang dimaksud cukup familiar di masyarakat, biasanya disebut sebagai kerupuk gandum.
Kerupuk mengandung boraks ini ditemukan di Pasar Wadai Ramadhan yang dikelola oleh Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) Langkai.
Disebutkan pula, bahwa jajanan kerupuk tersebut hanya dititipkan ke pedagang takjil di Pasar Wadai Ramadhan, bukan hasil olahan atau buatan dari pedagang tersebut.
Menindaklanjuti hal ini, pihaknya akan mengumpulkan informasi dan menelusuri pemasok maupun produsen kerupuk mengandung boraks itu.
“Selanjutnya akan kami akan diberikan peringatan dan pembinaan terlebih dulu. Kepada pedagang takjil juga sudah kami ingatkan agar lain kali tidak menerima titipan penjualan kerupuk mengandung boraks lagi,” ujarnya.
Baca juga: Daftar Jumlah Lapak dan Titik Lokasi Pasar Wadai Ramadhan Oleh Pemerintah Kota Palangkaraya
Baca juga: Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin Bakal Buka Pasar Wadai di Pasar Kahayan
Safriansyah menambahkan, seperti yang telah disampaikan Walikota Palangkaraya saat pembukaan Pasar Wadai Ramadhan.
Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya dan BBPOM Palangkaraya, bekerja sama dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap mamin yang dijual di Pasar Wadai Ramadhan.
Untuk itu, seminggu sebelum Pasar Wadai Ramadhan resmi dibuka pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha atau pedagang kuliner di sejumlah Pasar Wadai Ramadhan yang dikelola Pemko Palangkaraya.
Dari hasil pembinaan itu, secara umum pedagang takjil sudah menerapkan praktek higiene sanitasi yang baik.
“Alhamdulillah, kemarin kami menyaksikan para pedagang telah melaksanakan praktek hygiene sanitasi dengan baik. Mulai dari cara penyajian, jajanan dikemas atau dipajang dengan benar, sehingga terlindung dari debu dan lalat,” ucapnya.
Lanjutnya, para pedagang juga menerapkan cara menjamah makanan yang tidak langsung bersentuhan dengan tangan, seperti menggunakan sendok, sutil, atau sarung tangan.
Sehingga dapat mencegah dari cemaran mikroba patogen yang menyebabkan sakit atau keracunan.
Termasuk, dalam hal memilih tempat untuk mengemas dan kontak langsung dengan mamin, dipilih dari bahan yang memang diperuntukan mengemas mamin alias food grade. Tidak lagi menggunakan plastik kresek atau plastik daur ulang.
“Kalau pun ada yang menggunakan kresek hanya sebagai pengemas sekunder atau lapisan luar saja, tidak langsung kontak dengan makanan,” imbuhnya.
Dari 80 sampel mamin yang diuji pun, hampir semuanya aman dari bahan berbahaya, hanya satu yang tidak dan itupun merupakan barang titipan.
Baca juga: 26 Pedagang Siap Ramaikan Pasar Ramadhan di Depan Pasar Kahayan Palangkaraya
Maka dari itu, para pedagang takjil di Pasar Wadai Ramadhan diimbau untuk tidak sembarangan menerima mamin siap saji yang dititipkan oleh sumber yang tidak dikenal.
Disisi lain, masyarakat selaku konsumen juga diajak untuk jeli dalam memilih mamin yang bebas dari bahan tambahan yang berbahaya, seperti formalin, boraks, pewarna berbahaya rhodamin B, dan methanyl yellow.
Diantaranya, dengan mengecek secara fisik mamin, hindari mamin yang berwarna terang atau mencolok sebab umumnya mamin seperti itu mengandung zat pewarna yang berbahaya bagi kesehatan. (*)
BBPOM Palangkaraya
boraks
Pasar Wadai Ramadhan
pedagang takjil
Kota Palangkaraya
berita tribunkalteng
Tribunkalteng.com
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.