Berita Palangkaraya

Setahun Kelola 32 Juta Kilo Sampah, Peran Bank Sampah di Palangkaraya Dukung Raih Piala Adipura

Adanya Bank Sampah menjadi poin penting bagi suatu Kota mendapatkan penghargaan Piala Adipura, terbukti di Bank Sampah Panarung kelola 32 ton sampah

|
Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Devita Maulina
Wali Kota Palangkaraya Fairid Nafarin membagikan paket sembako untuk petugas kebersihan sebagai hadiah atas raihan Piala Adipura, di halaman balai kota Km 5 Tjilik Riwut, Jumat (3/3/2022) lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Adanya bank sampah menjadi poin penting bagi suatu Kota mendapatkan penghargaan Piala Adipura, tak hanya itu sampah-sampah yang dikelola dengan baik itu ternyata efektif pengurangan volume sampah yang menggunung.

Bank Sampah Hapakat Itah, di Panarung, Palangkaraya contohnya, dalam setahun pihkanya dapat mengelola 32 juta kilo sampah yang dukung nasabahnya 350 orang.

Penasehat Bank Sampah Hapakat Itah, Parlindungan Simangunsong mengatakan, bank sampah turut membangun kesadaran masyarakat bahwa sampah memiliki nilai ekonomis.

"Bank Sampah ini memiliki peran penting agar masyarakat dapat mengelola sampahnya dengan baik," katanya, Jumat (10/3/2023).

Dia menjelaskan, sampah yang dikumpulkan dari nasabah akan ditimbun dan dibersihkan terlebih dahulu, setelahnya baru dijual ke bank sampah induk.

Baca juga: DLH Palangkaraya Targetkan Pengurangan Sampah 30 Persen di 2025, Upaya Pertahankan Adipura

Baca juga: Usai Meraih Adipura, Wali Kota Palangkaraya Janjikan Tingkatkan Kesejahteraan “Pasukan Kuning”

Baca juga: BREAKING NEWS, Setelah 25 Tahun, Piala Adipura Kembali Diarak di Palangkaraya, Start dari Rujab Wali Kota

Nilai ekonomis sampah relatif, tergantung jenis sampahnya, dari jenis plastik, botol, peralatan rumah tangga yang tidak terpakai hingga kardus, dibanderol ribuan rupiah per kilogramnya.

Namun Parlindungan Simangunsong menerangkan, tidak hanya ekonomis yang dikejar, kesadaran masyarakat akan peduli sampah dibangun melalui bank sampah.

Sambil menyelam minum air, pepatah itu yang diterapkan di bank sampah tersebut, tak hanya melulu soal sampah, di dalamnya ada pula usaha magot untuk pakan ternak dan pupuk kompos.

"Sampah bisa memiliki nilai ekonomis tinggi. Dengan kegiatan pilah pilih sampah kita juga berperan dalam menjaga lingkungan," pungkasnya.  (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved