Berita Palangkaraya

Digital Progammer Kalteng Ungkap 20 Ribu Database UMPR Bocor Masuk Forum Jual Beli

Digital Progammer Kalteng Ahmad Hady Surya menemukan 20 ribu lebih ebocoran database UMPR di forum komunitas jual beli melingkupi nama, NIK, NIM

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ghorby Sugianto
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Atma (kiri) dan Elmerlia memberikan tanggapan diduga adanya kebocoran database mahasiswa. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Digital Progammer asal Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Ahmad Hady Surya (32) menemukan kebocoran database mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) di forum komunitas jual beli.

Disebutkan database tersebut melingkupi nama, NIK, NIM, golongan darah, tahun masuk, tempat tanggal lahir, hobi hingga nama ayah dan ibu.

Ahmad Hady Surya yang merupakan Ketua Umum Asosiasi Progammer Indonesia menjelaskan, awalnya dia mempunyai rutinitas patroli saat malam hari mengenai keamanan data di Indonesia.

Ingin membantu membantu instansi atau pihak untuk mengamankan database agar tidak disalahgunakan oknum yang tidak bertanggung jawab, selain memulihkan nama baik Progammer kerap dipandang buruk sebagai hacker.

"Kita tergabung dalam Asosiasi Progammer Indonesia. Ingin memperbaiki kesan Progammer yang buruk. Membantu memberitahukan adanya data bocor sehingga ada penyempurnaan oleh pengembang," katanya, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Mahasiswa Resah, Diduga Bocor Database Universitas Muhammadiyah Palangkaraya DiperjualBelikan

Baca juga: Sukses dengan Program Matching Fund di Kalteng, RekaPreneur Hadir Lagi di Palangkaraya

Dihubungi Tribunkalteng.com, dia memberikan screenshoot sistem jual beli database, menurutnya di forum tersebut 10 data dibandrok sekitar 16 ribu dollar.

"Sekarang itu mereka memperjual belikan 16 ribu dollar 10 data. Kalau 100 data sudah berapa dollar. Untuk mencari Rp 4-5 juta hacker nakal enak-enak aja," jelasnya.

Sementara itu, dia menyebutkan database UMPR tahun 2023 ini ada kurang lebih 20 ribu data bocor, jika dikalkulkasikan nilainya 32.000.000 dollar.

Databese di Kalteng tersebar di beragam intansi, menurutnya masih perlu ditingkatkan security cybernya, agar kerentanan pembobolan data oleh hacker dapat diantisipasi.

Pasalnya, data tersebut dapat dimanfaatkan untuk pinjaman dan lainnya, memiliki pasar tak hanya di Indonesia namun luar negeri, tentunya merugikan yang punya data.

"Yang pastinya dalam membuat website atau aplikasi libatkan orang yang paham. Banyak Progammer handal di Kalteng, cuman tidak ter follow up aja mereka," ungkapnya.

Baca juga: Prihantono Otak Pelarian Napi Lapas Kelas II A Palangkaraya dan Merencanakan Kabur ke Malaysia

"Intansi, Dinas dan pengembang agar lebih aktif dalam pengelolaan untuk keamanan. Tidak hanya sekedar memantau menyuruh orang lain," tegasnya.

Sebelumnya, Pihak UMPR menyebutkan, saat ini dalam media sosialnya tim IT telah berupaya memperbaiki dugaan kebocoran data tersebut.

"Sekarang tim IT kami sedang melakukan perbaikan, mohon maaf jika ada hal yang tidak berkenan," pungkasnya.  (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved