Tukang Urut Refleksi di Palangkaraya Meninggal Dalam Kamar Barak, Ditemukan Warga Saat Lampu Mati

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA- Seorang Tukang Urut Refleksi di Palangkaraya meninggal dunia dalam kamar barak.

Jenazah tukang urut refleksi tersebut ditemukan warga secara tidak sengaja, ketika warga curiga saat lampu mati dalam kamar barak.

Tukang urut refleksi tersebut bernama Slamet Riyadi (47) ditemukan meninggal dunia oleh warga di dalam kamar barak atau kamar sewaan yang dihuninya, Sabtu (26/2/2023).

Lokasi penemuan jenazah tukang urut repleksi tersebut tepatnya di kamar barak, Jalan Manyar Raya, Bukit Tunggal, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Informasi warga , sebelum pihaknya menemukan jenazah tukang urut refleksi di dalam kamar barak, siang harinya masih sempat aktifitas korban saat membuat ststus di medsos.

Baca juga: Saat Ditemukan Dalam Kamar Barak, Jenazah Tukang Urut Refleksi Tampak Posisi Kaki Terlipat

Baca juga: BREAKING NEWS, Terapis Refleksi di Jalan Manyar Palangkaraya Ditemukan Meninggal di Barak

Baca juga: Gelar Pesta Minuman Beralkohol, Lima Remaja Termasuk Gadis 17 Tahun Diamankan Satpol PP Tala Kalsel

“Sekira pukul 10.30 WIB, beliau masih membuat status di Whatsapp, sedangkan siang juga saya lihat masih berkativitas,” ungkapnya.

Setelah pukul 14.00 WIB, Abdul tidak melihat almarhum lagi keluar barak atau beraktivitas di kamar barak.

Saat rekan Bapak Slamet menghubungi beliau, handphonenya aktif dan sendal ada di depan barak.

Pasalnya Bapak Slamet sendiri berprofesi sebagai tukang urut refleksi, sehingga kebanyakan aktivitasnya di dalam barak.

Namun, warga curiga karena lampu barak mati, karena biasanya Bapak Slamet selalu menghidupkan lampu baraknya saat hari menjelang malam.

“Karena khawatir, kita pun mengecek, ternyata beliau telah meninggal dunia dalam posisi telungkup,” ungkap Abdul.

Kemudian dirinya dan warga lain pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Pihak kepolisian yang datang ke lokasi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Jenazah dibawa menggunakan ambulan Emergency Response Palangkaraya (ERP) untuk dilakukan visum et repertum. (*)