Berita Palangkaraya
Gelar Sembahyang Po Un di Vihara Avalokitesvara Palangkaraya, Minta Keselamatan di Tahun Baru Imlek
Masih dalam nuansa tahun baru Imlek 2023/2574 Kongzili umat Buddha di Vihara Avalokitesvara Palangkaraya menggelar sembahyang Po Un minta keselamatan
Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Masih dalam nuansa tahun baru Imlek 2023 / 2574 Kongzili umat Buddha di Vihara Avalokitesvara Palangkaraya menggelar Sembahyang Po Un, Selasa (24/01/2023).
Dengan dipimpin dua orang Bikkhu (Biksu), yakni YM. Suhu Bhadra Kirti Sthavira dan YM. Bhante Nyana Vira Thera.
Kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini, bertujuan untuk memohon perlindungan dan keselamatan seiring dengan memasuki tahun baru Imlek.
“Dalam menyambut tahun baru Imlek maka kegiatan ini adalah untuk doa keselamatan, kesejahteraan, kebahagiaan, untuk menyambut dan menjalankan tahun baru Imlek sampai 1 tahun kedepan,” kata YM. Bhante Nyana Vira Thera.
Imlek bukan hanya momentum kebahagiaan dalam menyambut tahun baru, tapi juga kesempatan bagi umat Buddha untuk meningkatkan ketaatan pada Sang Pencipta.
Baca juga: Perayaan Imlek 2023 di Palangkaraya, Potret Indahnya Keberagaman dan Toleransi Antarumat
Baca juga: Perayaan Imlek 2023, Polda Kalteng dan Polres Jajaran Pastikan Keamanan Bagi Warga Tionghoa
Maka dari itu, pada momentum ini Umat Buddha disarankan untuk melakukan puja bakti atau berdoa.
Serta memberikan penghormatan kepada makhluk-makhluk yang dianggap sudah suci dan melakukan perbuatan baik yang patut ditiru.
Salah satunya melalui Sembahyang Po Un. Dijelaskannya, Po Un atau Bao Yun berasal dari dialek Hokkian, yakni Po berarti melindungi, sedangkan Un berarti nasib.

Secara harfiah Po Un berarti untuk melindungi orang-orang yang memiliki nasib tidak baik sehingga menjadi baik.
Berdoa memang tidak dibatasi pada hari-hari tertentu saja, tapi boleh setiap hari. Namun, untuk Sembahyang Po Un ada perbedaan dengan ibadah harian.
“Karena kita menyambut tahun baru yang dilaksanakan sekali setahun, jadi ada doa-doa yang kita panjatkan berbeda dari hari-hari biasa,” ucapnya.
Rangkaian Po Un diawali dengan memberikan penghormatan kepada para Buddha, lalu kepada makhluk-makhluk yang dianggap sudah suci dan dianggap luar biasa baik.
Dilanjutkan dengan persembahan makanan yang terdiri dari 6 menu vegetarian, tanpa daging atau ikan.
Karena sesuai kepercayaan Buddha, terlebih menyambut tahun baru yang bahagia hendaknya tidak ada hewan yang tersakiti untuk menjadi persembahan.
“Persembahan makanan ini sebagai bentuk kemurahan hatian atas kelengkapan yang kita punya, maka kita pun berbagi,” terangnya.
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.