Berita Palangkaraya

Perayaan Imlek 2023 di Palangkaraya, Potret Indahnya Keberagaman dan Toleransi Antarumat

Kota Palangkaraya adalah kota yang unik, toleransi keberagaman agama dan sukunya tinggi menjadi potret dalam keberagaman pada perayaan Imlek 2023

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ghorby Sugianto
Masyarakat Kota Palangkaraya saat berfoto bersama Barongsai saat malam perayaan Imlek 2023 di Vihara Alokitesvera, Sabtu (21/1/2022) malam. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Perayaan tahun baru China atau Imlek 2023 di Palangkaraya, memotret indahnya keberagaman suku maupun umat beragama, masyarakat berbondong-bondong datang di Vihara Alokitesvera.

Melandainya pandemi Covid-19, membuat pertunjukan Barongsai diaktifkan kembali, sekian beberapa tahun fakum, hal itu membuat masyarakat Kota Cantik berdatangan melihat kemeriahan perayaan Imlek 2023, meski bukan keturunan Tionghoa atau beragama Konghucu atau Budha.

Menanggapi itu, Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Kota Palangkaraya, Sulistio menyampaikan, jika Kota Palangkaraya adalah kota yang unik, toleransi keberagaman agama dan sukunya tinggi.

“Menurut saya keberagaman di palangkaraya sangat unik. saya merasa toleransi beragama dan suku sangat bagus sekali,” katanya kepada Tribunkalteng, Senin (23/1/2023).

Dia pun juga kerap melakukan silaturahmi kepada suku dan agama lainnya, untuk mempererat persaudaraan di Bumi Tambun Bungai.

Baca juga: Imlek 2023 Tahun Kelinci, Koh Aphin Sarankan Lebih Giat Dibidang Apapun Meraih Kesuksesan

Baca juga: Perayaan Imlek 2023, Polda Kalteng dan Polres Jajaran Pastikan Keamanan Bagi Warga Tionghoa

Baca juga: NEWS VIDEO, Imlek 2023 Umat Buddha Palangkaraya Doakan Kerukunan dan Kedamaian Terjaga

Dalam perayaan Imlek 2023, Sabtu malam lalu, seorang perempuan berjilbab, Setianingsih datang bersama anaknya, menyaksikan hiburan barongsai, dia mengaku senang karena adanya sudah lama tidak menyaksikan hiburan.

“Senang karena pandemi yang lalu kan tidak ada seperti ini. Kebetulan hari libur dan tidak hujan jadi mau melihat barongsai,” ujarnya.

Dia bersama anaknya rela menunggu, meski di dalam Vihara melakukan persembahyangan khusyuk menyambut tahun baru China. Mereka di luar menanti pertunjukan tarian kepala singa hingga muncul.

Hal senada dituturkan Sara, dia tidak mempermasalahkan kedatangannya ikut meriahkan Imlek, baginya menghormati suku dan agama lain telah diajarkan di sekolah maupun orang tuanya.

Baca juga: Ramalan Shio Besok Imlek 2023 Minggu 22 Januari, Kelinci Hindari Konflik, Kambing Terus Bertahan

“Dari kecil sudah diajari saling menghormati kepercayaan orang lain. Lihat barongsai kan seru, setahun sekali, itupun kalau diselenggarakan. Orang-orang jadi terhibur, semoga tahun besok semakin meriah lagi,” harapnya. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved