Jelang Haul Guru Sekumpul 2023, Kisah Spiritual Komedian Yadi Sembako Saat Sakit Mimpi Guru Ijai

Ada kisah spiritual Komedian Yadi Sembako yang mengaku pernah bermimpi bertemu Guru Sekumpul saat dirinya mengalami sakit bahkan "mati suri"

Editor: Dwi Sudarlan
Youtube MOP Channel
Komedian Yadi Sembako saat mengungkapkan kisah spiritualnya bermimpi bertemu Guru Sekumpul saat dirinya dalam kondisi mati suri. 

TRIBUNKALTENG.CON, MARTAPURA - Tahun ini Haul Guru Sekumpul akan kembali diadakan, rencananya pada Kamis 26 Januari 2023 mendatang.

Ada kisah spiritual yang pernah dibagikan Komedian Yadi Sembako yang mengaku pernah bermimpi bertemu Guru Sekumpul saat dirinya mengalami sakit bahkan "mati suri". 

Kisah Yadi Sembako itu sempat Viral di Medsos pada tahun lalu dan kini kembali menjadi perhatian masyarakat menjelang Haul Guru Sekumpul 2023 ini.

Pada tahun ini, ada yang berbeda pada Haul Guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Ijai), ulama besar asal Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Baca juga: Jelang Haul Guru Sekumpul 2023, Profil dan Sosok Guru Ijai di Mata Ustaz Abdul Somad

Baca juga: Jelang Haul Guru Sekumpul ke 18 di Martapura, 40 Tandon Air 1.200 Liter Disiapkan Sekitar Lokasi

Baca juga: Haul Guru Sekumpul 26 Januari Tidak di Mushola Ar-Raudhah Martapura, Cek Jalurnya dari Palangkaraya

Bila tahun-tahun sebelumnya Haul Guru Sekumpul dipusatkan di Mushola Ar-Raudhan, Sekumpul, Kabupaten Banjar, kini berpindah tempat.

Yakni dipusatkan di kawasan rumah pribadi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor di Kampung Keramat, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalsel.

Meski lokasinya berpindah, namun kabarnya pihak keluarga sudah memberi izin.

Kisah Yadi Sembako

Dalam program Pagi Pagi Ambyar, Selasa 31 Mei 2022 silam, Yadi Sembako mengungkapkan kondisi hidup dan kisah mimpinya.

Saat itu, tak hanya sepi job hingga kondisi ekonominya morat marit, kondisi kesehatan Yadi Sembako juga drop bahkan pernah mengalami kondisi seolah mati suri.

Dalam kondisi tidak sadar itu, Yadi Sembako mengaku bemimpi bertemu dengan dua ulama besar yakni Guru Sekumpul asal Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel dan Abah Anom dari Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jabar.

Yadi Sembako yang kini tubuhnya kurus mengungkapkan pernah tidak sadarkan diri setelah Lebaran.

Mati suri? Dia mengaku tidak bisa memastikan.

"Dibilang mati suri sih belum berapa lama ya. Kalau kata keluarga, sejam lebih 15 menit (nggak sadar). Di rumah, saya dibawa ke rumah sakit, nggak tahu kondisi saya sudah bagaimana saya disuruh dibawa pulang lagi gitu," ungkap Yadi Sembako saat itu.

Setiba di rumah, Yadi Sembako mengaku kembali tidak sadarkan diri. Dia pun sempat berpamitan.

"Kata keluarga, saya sempat bilang, 'Mau berangkat, mau berangkat, mau berangkat.' Sore itu saya menggigil badan, semuanya sampai hilang itu, katanya saya merem air mata keluar terus," ucapnya.

Pada 26 Januari 2023 bakal digelar haul Guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Ijai), ulama besar asal Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pada 26 Januari 2023 bakal digelar haul Guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Ijai), ulama besar asal Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel). (Istimewa)

Yadi Sembako pun kemudian mengaku saat itu dirinya seakan berada di suatu tempat di mana banyak orang yang memakai imamah.

"Dari situ saya bukannya mengada-ada, tapi memang yang saya alami saya ada di suatu wilayah semua orang pakai imamah. Ada yang pakai jenggot, saya sampai ketemu Alhamdulillah mungkin ini karomahnya Guru Sekumpul di Martapura karena saya sebelum covid saya hadir terus di haul beliau," ceritanya.

"Saya bertemu beliau, sama Guru Anom yang masih hidup. Jadi saya ketemu beliau di suatu perjalanan, di mana saya merasa asing. Ini siapa, ini siapa, yang saya kenal apa yang selama ini saya haul. Mereka yang bilang, 'Balik Yadi, balik Yadi belum waktunya.' Itu terngiang di telinga kencang banget," ungkap Yadi Sembako.

Setelah terbangun, Yadi Sembako merasa belum memahami apa yang terjadi.

Selama 1,5 jam itu dia banyak diceritakan soal kondisinya oleh keluarga yang menyaksikan.

"Saya bangun, kata keluarga, saya ngomong nggak ini ya, ngelantur, 'Saya habis jalan-jalan. Saya habis jalan-jalan,' gitu," kata Yadi Sembako.

Dari kondisi itu, Yadi Sembako merasa mendapat peringatan yakni Tuhan masih memberinya kesempatan untuk menyelesaikan hal-hal yang belum terselesaikan.

"Saya berpikir ya Allah perjalanan saya sampai ketemu ulama besar ini mungkin saya dikembalikan lagi karena saya masih belum bisa balik ke sana. Semua yang saya tinggalkan masih ada sangkutan. Saya belum menata hidup saya, saya belum melunasi apa yang semua jadi beban saya selama ini. Saya mungkin harus membersihkan diri saya lagi. Warning kayak gitu," kata Yadi Sembako. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved