Berita Kobar
Tugboat Putra Abadi 77 Terombang - Ambing di Laut Perairan Kumai, 9 ABK Dievakuasi Kapal Pesiar
Kapal Tugboat Putra Abadi 77 kecelakaan putus tali towing di tengah laut Perairan Kumai saat gelombang tinggi 6 meter, 9 ABK diselamatkan Kapal Pesiar
Penulis: Danang Ristiantoro | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Kapal Tugboat Putra Abadi 77 kecelakaan putus tali towing di tengah laut Perairan Kumai saat gelombang tinggi 6 meter, 9 ABK diselamatkan Kapal Pesiar
Kapal Tugboat Putra Abadi 77, alami kecelakaan di Perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah atau titik koordinat 3°42'10.20"S 111°35'57.60"E.
Kasubsi Operasi Pencarian dan Pertolongan Kantor Basarnas Palangkaraya Adliandi Salman mengatakan, Tugboat Putra Abadi 77, bertolak dari Tanjung Priok Jakarta menuju Batu Licin, Kalimantan Selatan.
Namun, nahas saat dilokasi tersebut pada Jumat (24/12/2022), alami putus tali towing, sehingga mengakibatkan air laut masuk ke lambung kapal.
"Kapal Tugboat itu sedang menarik tongkang, dan dilaporkan putus tali towing mengakibatkan air laut masuk ke lambung kapal dan mesin mati, akhirnya kapal terombang - ambing ditengah laut," kata Adliandi Salman saat dikonfirmasi Sabtu (24/12/2022).
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Jadwal Kapal Kumai ke Surabaya Dibatalkan, Tiket Penumpang Kembali 100 Persen
Baca juga: Gelombang Tinggi, KM Haida Tunda ke Surabaya, Calon Penumpang Tertahan di Pelabuhan Trisakti
Baca juga: Terdengar Suara Benturan Keras, Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Mahakam, 4 Saksi Diperiksa
Baca juga: Gelombang Pasang Rusak Ratusan Rumah di Teluk Pakedai Kubu Raya, Lokasi Terisolasi Cuaca Ekstrem
Dijelaskannya, Informasi peristiwa tersebut pihaknya terima dari RCC Australia melalui pesan relay Coral Geographer, bahwa kapal TB Putra Abadi 77 dengan POB 9 orang.
Pasca mendapat laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan KSOP Kumai dan perusahaan Pelayaran yang ada di Kumai.
"Hasil koordinasi awal tidak ada kapal yang berani ke lokasi TB Putra Abadi 77 di karenakan cuaca buruk," jelasnya.
Selanjutnya, koordinasi dengan SROP Kumai untuk memapelkan kepada kapal yang ada di sekitar lokasi tersebut, agar bisa membatu TB Putra Abadi 77.
Saat itu, Kapal Coral Geographer posisi mereka berada kurang lebih 3 NM dari Kapal TB Putra Abadi 77, tetapi Coral Geographer sempat tidak berani melakukan evakuasi dikarenakan cuaca buruk dengan ketinggian ombak 4-6 meter.
Kapal pesiar Coral Geographer yang membawa wisatawan asing ini memang rencananya menuju Pelabuhan Kumai untuk menuju Taman Nasional Tanjung Puting.
Namun karena cuaca buruk tersebut, terpaksa bertahan di lokasi sesuai SOP Pelayaran menunggu kondisi cuaca mendukung.

"Jadi posisi kapal pesiar ini tak jauh dari Tugboat yang alami kecelakaan. Sampai pada akhirnya, proses evakuasi dilakukan oleh kapal pesiar sempat berlangsung dramatis, lantaran gelombang tinggi," ungkapnya.
Rescue mandiri yang dilakukan oleh awak kapal MV Coral Geographer dalam penyelamatan 9 ABK Kapal Tongkang Putra Abadi 77 tersebut, hingga Pukul 07.45 WIB tadi pagi.
"Seluruh 9 ABK Putra Abadi 77 dalam kondisi selamat, dan sejak ada laporan sampai penyelamatan atau rescue selesai memakan waktu 20 jam," pungkasnya. (*)