Berita Kalbar

Jalan Rusak Akibat Truk Angkutan Sawit Marak, Warga Enam Desa di Sintang Protes Tutup Jalan

Kemarahan warga enam desa di Kabupaten Sintang Kalbar tak terbendung lagi, mereka terpaksa menutup jalan rusak akibat maraknya truk angkutan sawit.

Editor: Fathurahman
ILUSTRASI
ILUSTRASI. Kemarahan warga enam desa di Kabupaten Sintang Kalbar tak terbendung lagi, mereka terpaksa menutup jalan rusak akibat maraknya truk angkutan sawit yang didiuga sebagai perusak jalan. Permohonan kepada pemerintah dan perusahaan agar jalan diperbaiki seperti tidak digubris sehingga mereka melakukan tindakan penutupan jalan. 

Dua Kali Blokir Jalan

Tercatat sudah dua kali warga Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, memblokir jalan.

Tuntutannya masih sama yaitu mendesak pemerintah memperbaiki ruas jalan Kenukut-Dedai.

Aksi pemblokiran jalan kembali dilakukan oleh warga pada Senin, 5 Desember 2022.

Warga sudah kecewa dengan pemerintah yang dinilai tidak menepati janji.


"Saat ketuk palu APBD 2023, jalan kita nol rupiah. Kena PHP lagi. Inilah puncak kekecewaan masyarakat, kita terus dibohongi oleh orang yang kita pilih," kata Abdul Gofar geram.

Pada 24 Juni 2021, warga juga menggelar aksi serupa.

Hasil mediasi dengan pihak PT BSL dan pemerintah saat itu disepakati ruas jalan Kenukut-Dedai akan diperbaiki.

Dan perusahaan juga berkewajiban melakukan perbaikan dan pemeliharaan Jalan Ruas Dedai- Kelam secara rutin.

Tak cukup dengan kesepakatan itu. Warga juga menyampaikan aspirasi pada Bupati Sintang, Jarot Winarno termasuk juga wakil Bupati, Melkianus.

Jawaban mereka kata Gofar, akan dianggarkan di APBD tahun 2023.

"Ternyata tidak dianggarkan. Jalan sudah rusak, kasian anak sekolah sampai dorong motor," ujar Gofar.

ffokvt
Warga dari enam Desa di Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, memblokir ruas jalan Simpang Kenukut-Dedai, Senin 5 Desember 2022. Tribunpontianak/Agus Pujianto

Warga merasa tidak ada pilihan lain selain memblokir jalan supaya pemerintah segera memperbaiki kerusakan Jalan Poros Dedai. Bahkan, warga mengancam akan Golput pada Pemilihan Umum 2024.

Menurut Ustori, jawaban pemerintah selalu melimpahkan kewenangan perbaikan jalan pada perusahaan PT BSL. Sementara pihak perusahaan mengaku tidak mampu.

"Mau ke mana lagi kami mengadu, jadi kami memblokir jalan. Ini sebenarnya maunya aman, tapi gimana. Hampir 20 tahun Jalan Poros Dedai tidak ada perhatian. Kalau perlu portal ini kami tutup untuk perusahaan selama lamanya. Kalau pemda tidak mau memperbaiki. Yang dikerjakan 20 persen yang rusak 50 persen. Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi pemerintah kami akan golput pada 2024," tegas Ustori. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Merasa Dibohongi Pemda, Warga Kembali Tutup Jalan Kenukut Dedai

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved