Berita Kalsel
SDN Bingkulu 2 Tambangulang Tala Geger, 14 Pelajar Alami Mual, Muntah, Diduga Keracunan
Belasan pelajar SDN Bingkulu 2 Desa Bingkulu tiba-tiba mual,muntah bahkan ada juga yang sampai pingsan, Senin (14/11/2022) pagi.
TRIBUNKALTENG.COM, PELAIHARI -Belasan pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bingkulu 2 Desa Bingkulu tiba-tiba alami mual,muntah bahkan ada juga yang sampai pingsan ,Senin (14/11/2022) pagi.
Belum diketahui persis penyeba hingga sebanyak 14 orang pelajar tersebut mengalami gejala seperti keracunan tersebut.
Namun tindakan cepat diberikan pihak sekolah untuk menyelamatkan pelajar yang mengalami gejala keracunan tersebut dengan membawanya ke puskesmas terdekat.
Akibat kejadian yang mendadak tersebut membuat suasana SDN Bingkulu 2 Desa Bingkulu, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), heboh.
Itu menyusul terjadinya kasus keracunan massal di sekolah setempat.
"Yang keracunan para pelajar. Jumlahnya 14 orang," sebut Pajar Sadik, kepala Desa Bingkulu.
Baca juga: Beraksi Saat Pemilik Salat, Pria Ini Terekam CCTV Diduga Curi Ranmor Warga Murjani Palangkaraya
Baca juga: Dampak Banjir di Sentra Produksi, Harga Sembako di Pasar Tradisional Palangkaraya Naik
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Kotim Sosialisasi Rekrutmen Badan Ad Hoc dan Aplikasi SIAKBA
Ia menerangkan pihaknya langsung mengevakuasi pelajar tersebut ke Puskesmas Tambangulang.
"Kami mengevakuasi menggunakan mobil ambulans Desa," papar Pajar.
Dikatakannya, kasus keracunan massal tersebut terjadi seusai apel pagi.
"Awalnya ada satu siswa yang pingsan, setelah diberi minyak kayu putih perutnya mual lalu muntah," sebutnya.
Setelah itu, lanjut Pajar, ternyata ada lagi beberapa pelajar lainnya yang juga mual-mual.
Selanjutnya langsung dievakuasi ke Puskesmas Tambangulang untuk mendapatkan penanganan medis.
Pertolongan Pertama Atasi Keracunan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pun begitu dalam pencegahan keracunan.
Menjaga kebersihan bahan makanan adalah salah satu cara menghindar dari keracunan.
Cara termudah adalah selalu mencuci bahan makanan sebelum diolah.
Meski sudah serba bersih, tak urung, kita bisa saja kecolongan.
Tanpa kita tahu sebabnya, tiba-tiba ada saja orang yang keracunan setelah menyantap hidangan yang kita olah.
Jika itu terjadi, ada, baiknya, kita semua harus tahu bagaimana menolong korban keracunan.
Meski ini sifatnya sementara, "Pertolongan pertama bisa membantu kondisi pasien, sebelum dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut," ajar Eddy Setyo Mudjajanto, Ahli Keamanan Pangan dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Bantuan medis dari profesional diperlukan lantaran mengidentifikasi penyebab keracunan tidaklah gampang.
Terkadang, reaksi atau gejala dari keracunan munculnya pada korban akibat keracunan tak langsung.
"Ada jeda beberapa jam kemudian, bahkan selang beberapa hari," ujar Eddy. Untuk itu, identifikasi lewat analisis hasil laboratorium penting dilakukan.
Menurut Eddy, pertolongan pertama pada korban keracunan tidak boleh dilakukan secara serampangan.
Pertolongan bisa dilakukan bila kasus keracunan pada si korban tak parah dan belum lama terjadi.
"Artinya, makanan yang mengandung racun masih berada dalam saluran cerna," ujar dia.
Keadaan itu, kata Mulyadi Tedjapranata, dokter yang berpraktik di Klinik Medizone, Kemayoran, Jakarta Utara umumnya dua sampai tiga jam setelah korban menyantap makanan.
Lantas pertolongan pertama seperti apa yang mesti kita lakukan saat ada korban akibat keracunan?
Menurut para ahli makanan dan dokter, pertolongan pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan karbon aktif atau arang aktif ke korban.
Di pasaran, ada arang aktif yang dijual. Salah satu yang terkenal norit.
Tablet berwarna hitam ini punya sifat arang aktif yang mampu menyerap apapun yang ada di sekitarnya, termasuk racun.
Semakin banyak yang dimakan, semakin banyak racun yang diserap.
Hanya saja, norit cuma menyerap racun yang masih di saluran pencernaan dan belum ikut beredar dalam darah.
Menurut Mulyadi, bahan baku norit relatif aman dikonsumsi. "Orang boleh mengkonsumsi norit sampai 20 tablet sekaligus," kata dia.
Meskipun norit mampu menyerap banyak racun, norit nyatanya juga menyerap zat gizi dan vitamin yang terdapat pada makanan.
Baca juga: KM Satya Kencana III Tenggelam di Kobar, Ditarget Sebelum Nataru 2023 Sudah Dievakuasi
Baca juga: Dorong Geliat Ekonomi UMKM Kobar, Pemkab Dukung Pasar Rakyat Marunting Night Market
Baca juga: TPU SKIP Pangkalan Bun Ditutup, Pemkab Kobar Siapkan Lahan Baru Seluas 3 Hektare
Oleh karena itu, saat menenggak norit, korban juga harus terus diberikan minum air putih untuk menggantikan zat yang ikut terserap norit.
Bila norit tak tersedia, kita bisa menggantikannya dengan susu.
Mulyadi bilang, susu memiliki kelebihan mengikat racun yang ada dalam tubuh agar tak beredar dalam tubuh. Susu juga bisa merangsang muntah sehingga makanan beracun bisa ikut keluar.
Namun, tak semua korban keracunan bisa diberikan susu atau norit. Korban keracunan karena zat korosif seperti bensin dan minyak tanah pantang mengonsumsi susu dan norit.
Pemberian susu dan norit malah bisa memperparah.
"Ada baiknya, mereka langsung dibawa ke ke rumah sakit," kata Mulyadi.
Jika korban keracunan anak-anak, pemberian susu juga tak disarankan.

"Jika mereka dirangsang muntah bisa membuat mereka tersedak dan malah bisa berakibat fatal," ajar Mulyadi.
Hal penting dalam penanganan korban keracunan adalah memperhatikan jamlah cairan dalam tubuh.
Reaksi keracunan adalah muntahmuntah dan diare.
Bila itu terjadi terus-menerus, penderita pasti kehilangan banyak cairan dan bisa berakibat dehidrasi.
Air kelapa yang mengandung elektrolit bisa membantu korban yang banyak kehilangan cairan.(*)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Keracunan Massal, Belasan Siswa SDN Bingkulu 2 Tanahlaut Kalsel Muntah-muntah